Wakil Ketua MPR: Kekerasan anak-perempuan harus diatasi dengan nyata

1 month ago 13

Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan bahwa kondisi darurat kekerasan terhadap perempuan dan anak harus segera diatasi dengan langkah yang nyata dan secara terukur.

"Kondisi darurat kekerasan terhadap perempuan dan anak harus segera direspons dengan langkah nyata dan masif," kata Lestari di Jakarta, Jumat.

Dia mengungkapkan bahwa hasil Survei Nasional Pengalaman Hidup Perempuan 2024 menunjukkan bahwa satu dari empat (25 persen) perempuan di Indonesia pernah mengalami kekerasan, baik kekerasan fisik maupun seksual.

Survei serupa pada anak dan remaja mengungkapkan bahwa satu dari dua (50 persen) anak di Indonesia pernah mengalami kekerasan. Pemerintah pun, kata dia, sudah menyatakan bahwa kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia sudah pada kondisi darurat.

Menurut dia, jika identifikasi masalah untuk mengatasi kondisi darurat kekerasan terhadap perempuan dan anak sudah dilakukan, langkah-langkah yang terukur harus segera direalisasikan.

Dengan beragamnya faktor yang menjadi pemicu tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak, menurut dia,diperlukan langkah yang komprehensif untuk mengatasinya.

Dia pun mendorong agar lembaga-lembaga terkait segera membangun kolaborasi yang kuat untuk mengatasi faktor-faktor pemicu tindak kekerasan tersebut. Pasalnya, melindungi setiap warga negara termasuk perempuan dan anak, adalah amanah konstitusi yang wajib dilaksanakan negara.

Pada bulan peringatan Hari Kemerdekaan, dia mengajak pemerintah dan masyarakat secara bersama-sama dapat membangun semangat yang sama untuk merealisasikan lingkungan yang aman dan nyaman bagi perempuan dan anak di seluruh tanah air.

Baca juga: MPR ingatkan sinergi wujudkan gerakan antikekerasan perempuan dan anak

Baca juga: Kolaborasi multipihak ciptakan perlindungan inklusi perempuan dan anak

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |