Utusan Putin akan temui utusan Trump di tengah sanksi baru AS

3 hours ago 2

Washington (ANTARA) - Kirill Dmitriev, utusan khusus Presiden Rusia Vladimir Putin untuk investasi dan kerja sama ekonomi, akan bertemu dengan Utusan Khusus Presiden AS Donald Trump untuk Timur Tengah Steve Witkoff pada Sabtu di Miami, Florida, media AS melaporkan.

Pertemuan ini terjadi beberapa hari setelah Trump membatalkan rencananya untuk bertemu Putin di Budapest, Hongaria, dan Departemen Keuangan AS mengumumkan sanksi terhadap Rosneft dan Lukoil, dua produsen minyak terbesar Rusia, dalam upaya untuk mendesak kesepakatan gencatan senjata di Ukraina.

Dmitriev mengatakan di platform X bahwa kunjungannya "telah direncanakan sejak lama berdasarkan undangan dari pihak AS."

Utusan Rusia itu mengatakan di CNN pada Jumat (24/10) bahwa sanksi tersebut, yang pertama selama masa jabatan kedua Trump, tidak akan menjadi masalah besar bagi Rusia, tetapi menyebabkan kenaikan harga bensin di AS. Dia juga menegaskan kembali sikap Putin bahwa Rusia tidak akan pernah menyerah pada tekanan.

Dmitriev juga mengatakan dirinya yakin pertemuan Trump-Putin akan terjadi, tetapi "kemungkinan di lain waktu."

"Dialog Rusia-AS akan terus berlanjut, tetapi tentu saja hanya mungkin jika kepentingan Rusia diperhitungkan dan dihormati," katanya.

Menyusul panggilan telepon dengan Putin dan pertemuan tertutup di Gedung Putih dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pekan lalu, Trump mendesak Rusia dan Ukraina untuk "menahan diri" guna mengakhiri konflik mereka.

Pada Rabu (22/10), Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengumumkan sanksi terhadap Rosneft dan Lukoil, dan menyerukan "gencatan senjata segera," seraya menambahkan bahwa Gedung Putih siap mengambil tindakan lebih lanjut jika diperlukan.

Pada Rabu yang sama, Trump mengonfirmasi bahwa dia telah membatalkan pertemuannya dengan Putin di Hongaria, dengan alasan "rasanya tidak tepat bagi saya."

AS dan sekutunya telah memberlakukan beberapa putaran sanksi keuangan dan perdagangan terhadap Rusia sejak dimulainya konflik Rusia-Ukraina pada Februari 2022, menargetkan bank-bank, industri pertahanan, dan ekspor energi Rusia.

Sumber: Xinhua

Pewarta: Xinhua
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |