Purwokerto (ANTARA) - Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, terus memperkuat ekosistem halal di Indonesia dengan mengembangkan berbagai inovasi dan program pelatihan yang berkelanjutan.
"Kami secara rutin menyelenggarakan pelatihan pendamping proses produk halal (P3H) untuk mencetak sumber daya pendamping yang kompeten," kata Ketua Halal Center Unsoed Prof Poppy Arsil usai menghadiri penutupan Semarak Festival Ekonomi Syariah (Selaras) Eks Keresidenan Banyumas 2025 di halaman Gelanggang Olahraga Satria, Purwokerto, Minggu petang.
Menurut dia, pelatihan tersebut penting untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya pendamping produk halal, yang dapat mendampingi pelaku usaha, sekaligus berkolaborasi positif meningkatkan jumlah produk bersertifikat halal.
Hingga saat ini, Halal Center Unsoed telah melahirkan sekitar 600 orang P3H yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Baca juga: Kemlu: Kesadaran global akan produk halal dorong RI jadi pusat halal
Dalam acara Selaras Eks Keresidenan Banyumas 2025, dua orang P3H yang dilahirkan Halal Center Unsoed telah menorehkan prestasi dalam lomba yang diselenggarakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Purwokerto.
"Mereka terdiri atas Ibu Chatrin Anugrahanti STP sebagai P3H Terbaik dan Bapak Surasno sebagai P3H Terinovatif," katanya.
Dia mengharapkan, para pendamping yang telah dilatih dapat menjadi motivasi dan model positif bagi pendamping halal dan masyarakat umumnya untuk memperluas kesadaran akan pentingnya produk halal.
Poppy juga menjelaskan bahwa Halal Center Unsoed juga memiliki Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang mengadakan pelatihan penyelia halal, auditor halal, serta juru sembelih halal.
Baca juga: IPNU dorong penggunaan produk lokal-halal untuk food tray MBG
Menurut dia, LPK HC Unsoed teregistrasi dan diakui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) sehingga peserta yang lulus pelatihan ini dapat menggunakan sertifikatnya untuk pendaftaran sertifikasi halal baik sebagai penyelia ataupun juru sembelih halal. Sedangkan peserta auditor halal dapat mendaftarkan diri di LPH yang ada.
"Kami juga tengah menjalani proses visitasi akreditasi untuk Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), sehingga semakin memperkuat peran Unsoed dalam mendukung ekosistem halal nasional," kata Poppy.
Terkait dengan hal itu, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unsoed Prof Elly Tugiyanti menegaskan bahwa Halal Center yang berada di bawah LPPM konsisten menjalankan pelatihan secara intensif dan terjadwal.
“Setiap pelatihan selalu menghadirkan inovasi, dan banyak pendamping yang telah mengembangkan terobosan baru. Ke depan kami berharap akan lebih banyak inovasi yang muncul,” katanya.
Baca juga: Indonesia-Korea Selatan perkuat sinergi jaminan produk halal
Dia mengatakan komitmen Unsoed adalah mendampingi masyarakat, khususnya pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), dalam mengembangkan produk halal.
Sementara itu, peraih penghargaan P3H Terinovatif, Surasno mengatakan prestasi tersebut diraih karena mengembangkan pendekatan personal, edukasi, serta kolaborasi dengan sekolah, pemerintah desa, dan media massa, sehingga membuat jangkauan pendampingan semakin luas.
“Saya lakukan sosialisasi sekaligus pelayanan sertifikasi halal di desa-desa, bekerja sama dengan sekolah maupun pemerintah desa. Kegiatan yang diliput media juga mendorong pelaku usaha lain untuk ikut serta,” katanya.
Hingga kini, dia telah mendampingi 281 pelaku usaha dan seluruhnya berhasil memperoleh sertifikat halal, mayoritas bergerak di bidang makanan dan minuman, termasuk rumah potong hewan.
Baca juga: BPJPH: Sertfikat halal instrumen utama bangun ekosistem halal nasional
Penerima penghargaan P3H Terbaik, Chatrin Anugrahanti STP mengatakan prestasi tersebut diraih melakukan pendampingan langsung kepada masyarakat hingga ke tingkat desa.
Dalam kurun Januari hingga Agustus 2025, dia mengaku telah mendampingi hampir 500 pelaku usaha mikro dan kecil untuk memperoleh sertifikat halal.
“Metode saya memang langsung ke masyarakat, ke pintu-pintu melalui desa. Fokusnya banyak pada produk pangan, minuman, hingga bahan baku seperti gula yang dihasilkan warga,” katanya.
Dia mengharapkan prestasi tersebut dapat menjadi motivasi bagi para P3H lain di Banyumas maupun daerah sekitarnya untuk terus berinovasi dan memperluas jangkauan pendampingan, sehingga makin banyak produk usaha kecil yang tersertifikasi halal.
Baca juga: BPJPH tetapkan UNP sebagai Lembaga Pelaksana Pelatihan Auditor Halal
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.