Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi mengatakan bahwa hibah obat-obatan dari Kementerian Pertahanan dan TNI yang akan disalurkan ke publik melalui Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih mampu meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat.
Adapun Kemenhan menyerahkan sebanyak 17,4 juta butir obat ke Kementerian Koperasi sebagai bentuk dukungan ketahanan kesehatan.
Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono di Jakarta, Rabu, mengatakan hibah tersebut terasa spesial, karena diberikan menjelang peringatan hari ulang tahun TNI ke-80 pada 5 Oktober 2025.
"Apa yang kita saksikan hari ini adalah wujud konkret bahwa TNI adalah sahabat rakyat yang senantiasa mengulurkan tangan untuk mendukung program-program pemerintah termasuk bidang kesehatan dan gizi masyarakat," katanya.
Baca juga: Wamenkes: RS KEI tonggak penting penguatan layanan kardiologi RI
Dia menjelaskan, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sebagai sebuah gerakan negara hadir sebagai pusat ekonomi baru di desa-desa dan kelurahan, dan salah satu kegiatannya adalah memberikan pelayanan kesehatan dasar berupa apotik dan klinik-klinik desa.
Selanjutnya, pihaknya bersama Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan berkolaborasi dalam mekanisme distribusi obat kepada seluruh Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih, terutama yang sudah menjalankan gerai apotik dan klinik.
"Kita berharap sinergi ini terus berlanjut semakin kuat dan semakin luas dengan semangat kebersamaan dan gotong royong seperti prinsip koperasi," katanya.
Melalui kolaborasi, ujarnya, berbagai program pemerintah akan semakin luas manfaatnya dan bisa dirasakan secara adil dan merata di seluruh Indonesia.
Baca juga: Veronica Tan tekankan pemenuhan kebutuhan dasar tanpa diskriminasi
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan Taufanto mengatakan bahwa inisiatif produksi dan penyerahan obat itu karena salah satunya unsur untuk pertahanan yang kuat adalah sumber daya manusia yang kuat dan sehat.
Inisiatif itu, kata Donny, juga terlaksana berkat dukungan Kementerian Kesehatan dan BPOM. Adapun sejumlah tipe obat yang diproduksi antara lain Ponstal, yakni pereda nyeri, serta antibiotik Cefalaf. Ada juga Vimol, yakni multivitamin, katanya.
"Kita juga nanti akan memfokuskan untuk memproduksi obat-obat yang penyakitnya banyak diderita oleh masyarakat atau rakyat Indonesia, seperti diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi," katanya.
Sementara, katanya, produksi tahun ini sebanyak 17,4 juta butir. Pihaknya akan menambah produksi apabila dibutuhkan.
Baca juga: Baznas perkuat layanan kesehatan gratis mustahik di Jepara lewat RSB
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.