Jakarta (ANTARA) - Aliansi Perempuan Indonesia menyediakan juru bahasa isyarat di atas mobil komando untuk memfasilitasi massa disabilitas saat berunjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR di Jakarta, Rabu.
Unjuk rasa yang digelar pada Rabu siang itu berbeda dengan demonstrasi biasanya karena mereka menyediakan juru bahasa isyarat ketika orator menyampaikan pidato di atas mobil komando.
Juru bahasa isyarat itu dihadirkan karena unjuk rasa tersebut turut diikuti oleh sejumlah massa disabilitas.
Selama berlangsungnya unjuk rasa, juru bahasa isyarat itu memberikan isyarat dari setiap kata yang diucapkan oleh orator.
Saat ini, massa masih menyuarakan kegelisahan mereka mengenai kegagalan pemerintah serta kebijakan-kebijakan yang dipandang tidak pro dengan masyarakat.
Orator juga mengatakan saat ini pemerintah lebih pro dengan para pejabat, dengan menaikkan gaji dan tunjangan mereka, sedangkan pajak terus dinaikkan.
Baca juga: Aliansi Perempuan Indonesia gelar unjuk rasa di depan Gedung DPR
Dalam unjuk rasa tersebut, massa juga membawa sapu lidi yang menjadi simbol bersih-bersih dari semua permasalahan dan bentuk kekerasan di Indonesia
Selain membawa sapu lidi, mereka juga membentangkan poster yang bertuliskan sejumlah tuntutan.
Salah satu orator mengungkapkan sapu lidi yang mereka bawa pada unjuk rasa tersebut merupakan simbol untuk menyapu seluruh penjahat demokrasi.
"Kita akan menyapu seluruh penjahat demokrasi. Kita akan menyapu segala bentuk kekerasan," kata orator tersebut.
Baca juga: Massa unjuk rasa di Gedung DPR bawa sapu lidi simbol bersih-bersih
Baca juga: Daftar 5 anggota DPR yang dinonaktifkan pasca demo
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.