Universitas Papua dan IASTIC Tiongkok perkuat kolaborasi riset

2 months ago 22
...Ini kerja sama multi-sektor, dan tentunya pasti akan ada sharing pengembangan sumber daya manusia

Manokwari (ANTARA) - Universitas Papua (Unipa) menandatangani kerja sama dengan International Academy of Science and Technology Innovation Cooperation (IASTIC) Tiongkok dalam rangka memperkuat kolaborasi riset, pertukaran akademik, dan pengembangan inovasi.

Rektor Unipa Dr Hugo Warami di Manokwari, Papua Barat, Senin, mengatakan kerja sama tersebut merupakan langkah strategis memperluas jejaring internasional sekaligus meningkatkan kapasitas riset dosen maupun mahasiswa.

"Ini kerja sama multi-sektor, dan tentunya pasti akan ada sharing pengembangan sumber daya manusia," kata Hugo.

Menurut dia, kerja sama tersebut membuka peluang bagi Unipa menambah program studi yang berkaitan dengan pengembangan obat tradisional, karena IASTIC Tiongkok memiliki industri pengobatan tradisional berskala internasional.

Penggunaan teknologi kesehatan oleh IASTIC Tiongkok tentu akan memberikan dampak positif terhadap rencana Unipa meningkatkan kualitas Fakultas Kedokteran agar mampu mengimbangi universitas lainnya di Indonesia.

Baca juga: Unpatti-University of Malaya kerja sama bidang kedokteran gigi

"Mereka punya industri pengobatan tradisional yang sudah terkenal dan produknya sudah dipasarkan ke berbagai negara," ujarnya.

Hugo mengapresiasi Pemerintah Provinsi Papua Barat yang telah menginisiasi pertemuan strategis dengan delegasi Tiongkok termasuk Presiden IASTIC Tiongkok Profesor C.C. Chan untuk memperkuat kerja sama berbagai sektor.

Hubungan kemitraan Tiongkok dengan Papua Barat tentu memerlukan dukungan perguruan tinggi agar pengembangan sektor pendidikan, pertanian, kesehatan, dan pengelolaan sumber daya alam tak terbarukan berjalan maksimal.

"Kerja sama dengan IASTIC Tiongkok menjadi sejarah bagi Unipa sejak berdiri 25 tahun silam," ujar Hugo.

Baca juga: Unipa dipercayakan sebagai pelaksana Program SSH di Papua Tengah

Dia menyebut penandatangan kerja sama nantinya menjadi salah satu upaya mengembalikan hasil riset kekayaan sumber daya alam di Tanah Papua yang telah mendapat hak paten dari Pemerintah Tiongkok.

"Kami akan bicarakan. Kalau tidak mau kembalikan, apa kompensasi kepada daerah pemilik tanaman endemik," kata Hugo.

Dalam kesempatan tersebut, delegasi Tiongkok yang diketuai oleh Presiden IASTIC Profesor CC Chan bersama Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan menandatangani kerja sama pengembangan sumber daya alam.

Baca juga: Unipa gagas penelitian mangrove dan lamun mitigasi perubahan iklim

Pewarta: Fransiskus Salu Weking
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |