Universitas Brawijaya harap Danantara mampu perkuat ekosistem industri

4 hours ago 7
Kami ingin Danantara ini jadi salah satu pendorong untuk munculnya inovasi dan industrialisasi baru

Jakarta (ANTARA) - Rektor Universitas Brawijaya Prof Widodo berharap kehadiran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) sebagai lembaga pengelola investasi mampu mengorkestrasi ekosistem industri baru di tanah air.

Hal tersebut diungkapkannya dalam kegiatan Public and Business Leader Forum: 2026 Outlook & Challenges di Jakarta, Sabtu malam (13/12).

"Kami ingin Danantara ini jadi salah satu pendorong untuk munculnya inovasi dan industrialisasi baru. Ketika pendanaan kuat untuk industrialisasi baru, maka perguruan tinggi punya kesempatan melakukan hilirisasi," kata Widodo dikonfirmasi di Jakarta, Minggu.

Widodo mengatakan, kemajuan industri akan dengan sendirinya berdampak pada perguruan tinggi sebagai gudangnya inovasi.

Baca juga: Danantara pastikan tidak ada PHK di tengah proses merger BUMN

Selain itu, ia menilai ekosistem industri yang maju dan kuat juga mendorong perguruan tinggi untuk mendesain kurikulum pembelajaran dan penyiapan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan industri.

Widodo menyebut, selama ini perguruan tinggi memiliki banyak peneliti, pakar, dan inovasi namun kesulitan melakukan hilirisasi sebab wadah yang disiapkan belum berjalan baik.

"Kami mendidik sarjana sudah sangat bagus, tapi ketika sudah lulus tidak mudah mencari pekerjaan di bidang masing-masing. Karena ekosistem industri di Indonesia belum berkembang. Kalau industrinya tumbuh, ekosistem yang akan jalan," ujar dia.

"Maka, Danantara harus jadi pemecah mata rantai yang selama ini menyebabkan kita tidak mandiri di industri," kata Widodo menambahkan.

Baca juga: Danantara dan Jordan Investment Fund jajaki kolaborasi investasi

Diketahui, kegiatan Public and Business Leader Forum: 2026 Outlook & Challenges mempertemukan pemerintah, dunia usaha, dan perguruan tinggi dalam membahas berbagai hal strategis terkait disrupsi teknologi, perubahan iklim, dan geopolitik.

Selama sesi berlangsung, para panelis mengulas isu strategis seperti ketahanan ekonomi, transformasi energi nasional, penguatan manajemen kebencanaan, serta peran institusi publik dalam menciptakan pemerintahan adaptif.

Widodo berharap forum yang menjadi rangkaian Dies Natalis Universitas Brawijaya ke-63 ini menghasilkan pandangan yang komprehensif, serta melahirkan seperangkat usulan kebijakan (policy brief) untuk mereformasi cara pemerintah dan dunia usaha memandang dinamika global.

Dies Natalis ke-63 juga menjadi refleksi untuk terus menghadirkan kontribusi nyata melalui riset, inovasi, dan dialog kebijakan yang konstruktif.

Melalui forum ini, UB menegaskan komitmennya sebagai mitra strategis negara dan dunia usaha.

Baca juga: Keluarga besar BUMN himpun lebih dari Rp72 miliar untuk Sumatera

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |