Unej: Perhatikan angka keketatan program studi bukan "passing grade"

3 hours ago 3
Di setiap kegiatan pameran pendidikan, banyak siswa yang bertanya berapa passing grade atau nilai minimum untuk diterima di sebuah program studi, padahal perguruan tinggi negeri (PTN) tidak pernah mengeluarkan passing grade

Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Kepala Bagian Akademik Universitas Jember (Unej) Andri Eko Widayanti meminta peserta yang akan mendaftar di jalur seleksi nasional berdasarkan prestasi (SNBP) memperhatikan angka keketatan program studi di sebuah perguruan tinggi negeri, bukan passing grade.

"Di setiap kegiatan pameran pendidikan, banyak siswa yang bertanya berapa passing grade atau nilai minimum untuk diterima di sebuah program studi, padahal perguruan tinggi negeri (PTN) tidak pernah mengeluarkan passing grade," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jember, Rabu.

Baca juga: Ketua Senat Unej luncurkan buku "Jalan Terjal Etika Politik"

Tim Sosialisasi dan Promosi Unej mengikuti kegiatan pameran pendidikan yang digelar oleh Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) di beberapa kota seperti di Banyuwangi dan Blitar pada Rabu, sedangkan di Situbondo pada Senin (10/2) dan Selasa (11/2).

Menurutnya, masih banyak siswa yang akan mendaftarkan diri di jalur SNBP 2025 dibingungkan dengan passing grade dan saat memberikan konsultasi kepada siswa, maka pertanyaan mengenai passing grade masih mendominasi.

"PTN tidak pernah mengeluarkan adanya passing grade dan semacamnya. Kami selalu menyarankan siswa untuk melihat angka keketatan di sebuah program studi sebagai referensi dalam memilih program studi," tuturnya.

Jika ternyata peminatnya banyak, maka kompetisinya semakin ketat, sehingga dari data tersebut harapannya siswa bisa mempersiapkan diri sejak dini dan siswa diminta aktif membuka laman resmi Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 dan atau laman masing-masing PTN untuk mengetahui angka keketatan setiap program studi.

"Informasi mengenai passing grade boleh saja digunakan sebagai informasi tambahan, namun tidak berarti hal tersebut menjadi sebuah kepastian," katanya.

Sementara staf Humas Unej Novita Endriyani yang bertugas di pameran pendidikan MGBK Blitar mengatakan keberadaan Unej sendiri sudah dikenal siswa di Jawa Timur, termasuk di kawasan Blitar Raya.

Baca juga: Unej raih peringkat 6 perguruan tinggi ramah disabilitas Unesa 3 Trics

"Banyak siswa di seputaran Blitar Raya sudah mengenal Unej, bahkan banyak yang menjadikan Fakultas Kedokteran (FK) sebagai program studi favorit," ujarnya.

Selain menugaskan tenaga kependidikan Unej guna melayani konsultasi di setiap ajang pameran pendidikan, keterlibatan mahasiswa juga menarik perhatian siswa yang hadir karena siswa bisa bertanya langsung mengenai seputar dunia kampus beserta kehidupan sebagai mahasiswa.

Mahasiswa FKIP yang juga anggota Duta Kampus yang bertugas di pameran pendidikan MGBK Situbondo mengatakan bahwa penjelasan dengan menggunakan ‘bahasa’ Gen Z juga memudahkan siswa menerima informasi yang diberikan.

"Banyak yang bertanya seputar kuliah seperti berapa biaya kos di Jember, apa saja kegiatan kemahasiswaan yang bisa diikuti hingga peluang mendapatkan beasiswa," katanya.

Universitas Jember menambah kuota mahasiswa baru yang akan diterima dari jalur SNBP pada 2025 baik untuk diploma, sarjana terapan maupun jenjang sarjana.

Kuota jenjang diploma 3 (D3) dan sarjana terapan (D4) tahun ini menjadi 309 mahasiswa dari yang tahun lalu sejumlah 255 mahasiswa, sehingga naik sebesar 21 persen. Sedangkan kuota jenjang sarjana (S1) tahun ini menjadi 2.698 mahasiswa atau naik 36 persen dari kuota tahun lalu yang sejumlah 1.980 mahasiswa.

Baca juga: Pakar Unej sebut pemerintahan Prabowo-Gibran hadapi beban berat

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |