Basarnas hitung ketat anggaran kendaraan demi layanan SAR tetap cepat

2 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Basarnas menyatakan melakukan penghitungan secara ketat agar anggaran terkait dengan operasional kendaraan tim dalam memberikan layanan SAR tetap berjalan dengan cepat, tepat, dan terukur, meskipun terdapat kebijakan efisiensi anggaran.

"Untuk masalah kendaraan ini, memang kami masih hitung secara ketat sehingga nanti pada pelaksanaannya pelayanan untuk SAR ini, khususnya apabila sewaktu-waktu dibutuhkan, tidak terkendala, dan tetap untuk bisa melaksanakan pelayanan dengan aksi yang cepat, tepat dan terukur," kata Kepala Basarnas Kusworo dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, sejumlah Kantor SAR di daerah-daerah memiliki pos-pos yang relatif berjarak jauh dari kantor sehingga dibutuhkan kendaraan untuk mempercepat pergerakan tim.

Sebelumnya dalam paparannya Kusworo mengungkapkan bahwa menindaklanjuti kebijakan efisiensi anggaran, Basarnas terkena efisiensi sebesar Rp486.098.000 dari total pagu Rp1.497.578.812. Dengan demikian, anggaran yang tersisa adalah Rp1.011.480.812.

Lalu, dengan adanya rapat bersama Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada Selasa (11/2) malam, terdapat rekonstruksi efisiensi sehingga pagu anggaran Basarnas bisa menjadi Rp1,08 triliun.

Lebih lanjut Kusworo menyampaikan bahwa saat ini Basarnas melakukan efisiensi terhadap sejumlah pos belanja, seperti belanja alat tulis kantor yang diefisiensi sebesar 90 persen. Lalu, efisiensi juga berlaku pada belanja perjalanan dinas.

"Pelaksanaan perjalanan dinas secara selektif untuk kegiatan yang sangat prioritas dan mendesak," ucapnya menambahkan.

Selain itu, efisiensi juga dilakukan terhadap pos belanja pertemuan. Basarnas meniadakan sejumlah paket pertemuan dan membatasi rapat ataupun seminar yang digelar secara luring.

"Pelaksanaan rapat, sosialisasi, atau seminar dan sejenisnya dilakukan secara daring," kata dia.

Berikutnya, efisiensi juga dilakukan Basarnas terhadap belanja pemeliharaan gedung dan kendaraan sebesar 65 dan 40 persen serta sewa kendaraan yang berkisar 20 sampai dengan 30 persen.

"Kami juga mengambil langkah penghematan listrik dan air kurang lebih 10–40 persen dan juga pemeliharaan gedung dan kendaraan 65 dan 40 persen," ujarnya.

Baca juga: BNN terkena efisiensi anggaran tahun 2025 sebesar Rp998 miliar
Baca juga: DPR minta pemerintah tak tambah stafsus di tengah efisiensi

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |