Denpasar (ANTARA) -
Badan PBB bidang Program Pembangunan (UNDP) mengapresiasi upaya pemerintah Indonesia melibatkan perempuan dalam pembangunan termasuk di desa.
“Perempuan berperan krusial terhadap pembangunan di komunitas dan keluarga,” kata Deputi Residen Perwakilan UNDP Indonesia Sujala Pant di sela simposium ASEAN, China dan UNDP terkait tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) ke-7 di Sanur, Denpasar, Bali, Senin.
Ia menilai pelibatan perempuan akan memperkaya dampak dalam pembangunan seperti upaya mewujudkan ketahanan pangan dan pembangunan di desa.
Pelibatan perempuan, lanjut dia, juga akan mengatasi tantangan yang masih dihadapi Indonesia terkait peningkatan partisipasi perempuan dalam membuat keputusan dan urusan yang berkaitan dengan publik.
UNDP Indonesia, kata dia, bekerja sama erat dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal untuk meningkatkan proses pembangunan di Indonesia termasuk melalui teknologi dan digital melalui kanal inovasi sosial.
Pihaknya juga bekerja sama dengan 44 desa di Indonesia untuk memastikan kebutuhan komunitas lokal yang menjadi prioritas baik dalam hal infrastruktur, kesehatan, pengelolaan sampah menjadi bagian dalam kemajuan pembangunan.
Melalui simposium itu, lanjut dia, praktik baik di Indonesia dan negara lain di kawasan ASEAN bisa saling bertukar pengalaman.
“Kami bangga dengan kemitraan dengan Kemendes dan kami yakin simposium ini menjadi media pertukaran pengalaman Indonesia dan negara ASEAN dan sebaliknya,” ucapnya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal RI Ahmad Riza Patria mengungkapkan bahwa Indonesia fokus dalam tiga poin utama dalam pembangunan termasuk di desa yang sejalan dengan implementasi SDGs.
Salah satu dari tiga fokus itu adalah pemberdayaan perempuan sebagai elemen strategis dalam struktur sosial dan budaya di desa yang tidak hanya berperan dalam rumah tangga tapi juga penggerak ekonomi, tradisi dan ketahanan sosial.
“Kami menempatkan pemberdayaan perempuan sebagai prioritas dalam berbagai program termasuk pelibatan ibu hamil dalam program makan bergizi gratis,” ucapnya.
Selain itu, pengembangan desa ramah ibu dan anak yang kedua program tidak hanya sebagai bentuk afirmasi tetapi juga strategi pembangunan berbasis kesetaraan dan menjadikan perempuan sebagai subjek utama pembangunan.
Baca juga: AAUI-UNDP luncurkan Peta Jalan Pengembangan Asuransi Pertanian
Baca juga: Kemendes maksimalkan upaya pengentasan daerah 3T lewat koordinasi
Baca juga: Wamendes: Kenaikan harga gabah genjot kesejahteraan petani di desa
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025