Samarinda (ANTARA) - Umat Buddha di Kalimantan Timur menyerukan doa bersama untuk memohon limpahan kejernihan berpikir dan keselamatan bagi seluruh komponen bangsa di tengah dinamika sosial politik yang terjadi saat ini.
"Seruan ini merupakan wujud keprihatinan mendalam atas situasi nasional yang diwarnai sejumlah aksi unjuk rasa," kata Ketua Buddhist Centre Samarinda Pandita Hendri Suwito di Samarinda, Minggu.
Pandita Hendri menyampaikan doa dan harapan dalam enam poin utama sebagai kontribusi moral dan spiritual untuk mendinginkan suasana serta menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Kami menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas kondisi bangsa saat ini. Oleh karena itu, kami mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama merenung dan berdoa," ujarnya.
Baca juga: Bandarlampung gelar istighosah dan doa untuk keselamatan bangsa
Poin pertama dari seruan tersebut secara khusus ditujukan kepada para pemimpin negara di semua tingkatan. Hendri menekankan pentingnya bagi para elite politik dan pemangku kebijakan untuk tetap setia pada konstitusi sebagai landasan utama dalam menjalankan roda pemerintahan.
Menurutnya, menjaga keluhuran bangsa adalah tanggung jawab mutlak demi masa depan NKRI yang dicintai bersama.
Selanjutnya, Buddhist Centre Samarinda, Kaltim juga menyampaikan simpati dan duka cita yang mendalam kepada para korban, baik yang wafat maupun yang terluka, dalam berbagai aksi demonstrasi yang berlangsung beberapa hari terakhir.
Pihaknya berharap keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan para korban yang dirawat segera mendapatkan pemulihan.
Baca juga: PBNU: Pertemuan Prabowo dan ormas Islam samakan persepsi bangsa
Sehubungan dengan hal itu, seruan ketiga ditujukan kepada pemerintah agar dapat mengambil langkah-langkah yang bijak dan konstitusional. Tindakan yang terukur diharapkan mampu memulihkan kembali kehidupan berbangsa yang aman, damai, dan harmonis tanpa menimbulkan gejolak baru.
"Kami juga menghimbau para pejabat pemerintah serta anggota DPR RI agar lebih arif dalam menjaga ucapan dan tindakan. Pernyataan yang melukai hati rakyat sebaiknya dihindari untuk menjaga kondusivitas," tegasnya pada pesan keempat.
Tidak hanya kepada elite, imbauan juga disampaikan kepada seluruh lapisan masyarakat. Pada poin kelima, Hendri mengajak publik untuk tetap tenang, mengedepankan kejernihan berpikir, dan tidak mudah terprovokasi oleh berbagai informasi keliru atau hoaks yang beredar. Kewaspadaan dalam menyaring informasi dinilai krusial untuk mencegah perpecahan.
Terakhir, Buddhist Centre Samarinda menginisiasi sebuah gerakan doa lintas iman.
"Kami membersamai dan mengajak seluruh rumah ibadah, tanpa terkecuali, untuk sama-sama mendoakan keselamatan, kedamaian, dan persatuan bagi Indonesia tercinta," kata Hendri.
Baca juga: Polda Sumut laksanakan ibadah oikumene untuk doakan kedamaian bangsa
Pewarta: Ahmad Rifandi
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.