Semarang (ANTARA) - Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang melakukan kerja sama dengan Kementerian Pendidikan (Kemdik) Taiwan dalam Industrial Talents Education Special (Intense) Program.
Rektor UIN Walisongo Semarang Prof. Dr. Nizar, di Semarang, Kamis, menjelaskan bahwa program tersebut merupakan langkah yang sangat baik dalam keberlanjutan kerja sama pendidikan antara Indonesia dan Taiwan.
"Kerja sama ini menjadi salah satu langkah penting dalam keberlanjutan kerja sama antara Indonesia dan Taiwan khususnya dalam hal peningkatan talenta," katanya.
Intense Program adalah program beasiswa dari Kementerian Pendidikan Taiwan yang bertujuan untuk memberikan kesempatan studi lanjut gelar ganda, magang dan berkarir bagi mahasiswa dari Asia Tenggara, terutama dari Indonesia di bidang industri, khususnya di Taiwan.
Program tersebut dirancang untuk mempersiapkan generasi muda yang siap bersaing di industri global, terutama di sektor teknologi tinggi dan keuangan.
Dengan dukungan finansial dan jaminan karier, program itu dirancang untuk mempersiapkan generasi muda menjadi talenta global yang siap bersaing di industri masa depan.
Saat ini UIN Walisongo Semarang telah mempersiapkan keberangkatan 60 mahasiswa yang akan mengikuti Intense Program di Taiwan.
Para mahasiswa UIN Walisongo akan mengikuti pendidikan double degree di University of Shieh Chien, dengan beberapa jurusan, seperti mahasiswa di jurusan teknologi informasi dan jurusan arsitektur.
"Kami harap ini adalah kontribusi yang baik dalam hubungan internasional antara Indonesia dan Taiwan," katanya.
Baca juga: UIN Walisongo-Jiangsu Normal University jalin kerja sama pendidikan
Beberapa waktu lalu, delegasi INTACT (International Talent Circulation) Base Taiwan juga telah berkunjung ke UIN Walisongo Semarang dalam rangka mendiskusikan tindak lanjut program beasiswa dan kerja sama Intense.
Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut penandatangan MoU antara UIN Walisongo dan University of Shieh Chien (USC) Taiwan.
"Perlu kita perhatikan regulasi dan legal aspect perihal keberangkatan mahasiswa serta beberapa upaya untuk mendukung kerja sama ini, seperti penyetaraan body of knowledge antara UIN Walisongo dan universitas, serta penyesuaian kurikulum," kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Institusi UIN Walisongo Prof. Mukhsin Jamil.
Sementara itu, Direktur INTACT-Base Taiwan-Surabaya Andre So berharap kolaborasi antara INTACT-Base Taiwan dan UIN Walisongo Semarang dapat terlaksana dengan baik.
Kerja sama itu juga diharapkan membawa dampak dalam pengembangan kerja sama akademik dan talenta industri internasional terutama pada sektor Science, Technology, Engineering, Mathematic (STEM), Finance dan Semiconductor.
Sejak dimulainya penerimaan mahasiswa dalam Intense Program, hingga saat ini terdapat lebih dari 500 mahasiswa Indonesia yang telah diterima yang berasal dari dari 54 universitas di Indonesia, dan melanjutkan studi pada jenjang sarjana, pascasarjana, dan magister.
Baca juga: UIN Walisongo perkuat kerja sama internasional cetak dai profesional
"Kami siap mendukung terlaksananya Intense Program Indonesia-Taiwan. Kami juga sudah siap untuk mendukung pembelajaran Bahasa Mandarin bagi mahasiswa yang akan berangkat ke Taiwan untuk program double degree ini," katanya.
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.