Jakarta (ANTARA) - Direktur Humas, Media, Pemerintah, dan Internasional Universitas Indonesia (UI) Arie Afriansyah menegaskan pihaknya tidak menoleransi berbagai bentuk kecurangan yang dilakukan dalam Seleksi Masuk atau Simak UI.
"Kami tidak menoleransi segala bentuk kecurangan yang teridentifikasi, baik secara sistem maupun melalui catatan pengawas," kata Arie dikonfirmasi di Jakarta, Ahad.
Arie menegaskan pihaknya juga akan mencatat berbagai bentuk kecurangan dalam pelaksanaan ujian seleksi masuk UI.
"Kita akan mencatat segala bentuk kecurangan dalam pelaksanaan ujian seleksi masuk UI," cakapnya.
Baca juga: Cek daftar jalur Seleksi Masuk UI 2025 lengkap dengan jadwalnya
Baca juga: Ujian Pascasarjana SIMAK UI diikuti 2.648 orang
Ia menekankan bahwa berbagai catatan dan penemuan kasus kecurangan dalam Simak UI menjadi pertimbangan dalam keputusan penerimaan mahasiswa baru.
"Berbagai catatan tersebut bakal menjadi pertimbangan keputusan penerimaan mahasiswa baru," ucap Arie Afriansyah.
Beredar informasi di media sosial yang menawarkan dan membagikan testimoni soal praktik perjokian pada Simak UI.
Beberapa di antaranya bahkan mematok tarif mulai dari Rp2-4 juta, tergantung dari bagian ujian mana yang ingin dijokikan.
Diketahui, rangkaian seleksi Simak UI 2025 untuk S1, D3, dan D4 kini mencapai tahap ujian, yang dimulai sejak Sabtu (28/6) kemarin, hingga hari ini.
Adapun hasil dari ujian Simak UI akan diumumkan paling lambat pada 11 Juli 2025 mendatang.*
Baca juga: Jadwal SIMAK S2 UI 2024, berikut biaya dan persyaratannya
Baca juga: UI tegaskan tak ada perjokian dan orang dalam pada proses seleksi
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.