Samarinda (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kalimantan Timur menyatakan komoditas udang windu masih menjadi andalan yang mendominasi pasar ekspor perikanan daerah.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kaltim Irhan Hukmaidy di Samarinda, Kamis, menjelaskan orientasi pasar produk perikanan Kaltim tidak lagi hanya untuk pemenuhan kebutuhan lokal maupun antarpulau, tetapi telah berhasil menembus pasar internasional dengan komoditas berkualitas tinggi.
"Orientasi kita sudah kepada pangsa ekspor. Ada beberapa komoditas unggulan yang paling dominan adalah udang windu, yang kualitas dan nilai harganya menggunakan standar dolar AS," ujar Irhan.
Berdasarkan data yang dihimpun DKP Kaltim, ekspor udang windu telah mencatatkan nilai Rp164,4 miliar dari total sementara ekspor perikanan Rp256 miliar hingga Juli 2025.
Baca juga: KKP bangun sinergi permudah perikanan Indonesia masuk pasar Korea
Sebelumnya nilai ekspor total produk perikanan Kaltim sepanjang tahun 2024 mencapai Rp423 miliar dengan volume 2.785 ton. Dari jumlah tersebut, udang windu juga memberikan kontribusi terbesar dengan nilai Rp267,1 miliar atau lebih dari 63 persen dari total nilai ekspor.
Selain udang windu, terdapat empat komoditas lain yang masuk dalam lima besar penyumbang ekspor perikanan hingga Juli 2025. Komoditas tersebut adalah udang pink dengan nilai ekspor Rp49,3 miliar, udang putih senilai Rp13,7 miliar, ikan bawal putih segar yang menyumbang Rp10,6 miliar dan ikan kerapu segar senilai Rp7,9 miliar.
Menurut Irhan, keunggulan komparatif yang kuat dari komoditas perikanan Kaltim terbukti mampu mendongkrak harga jual di pasar internasional. Kualitas premium ini dapat mengkompensasi dinamika volume produksi atau frekuensi pengiriman.
Pewarta: Ahmad Rifandi
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.