Tunggal putri Indonesia kembali gagal gondol emas SEA Games

2 hours ago 5

Jakarta (ANTARA) - Sektor tunggal putri Indonesia kembali gagal menggondol medali emas bulu tangkis SEA Games setelah dipastikan tanpa wakil di babak final SEA Games 2025.

Dikutip dari laman penyelenggara, kepastian tersebut diperoleh setelah Putri "KW" Kusuma Wardhani kandas di babak semifinal oleh tunggal tuan rumah Thailand Supanida Katethong dua gim langsung 18-21 dan 16-21 di Thammasat University Rangsit Campus, Pathum Thani, Bangkok, Thailand, Sabtu.

"Secara keseluruhan Supanida hari ini bermain sangat-sangat baik. Terutama dari segi pertahanannya dia, sangat aman sekali dibanding pertemuan sebelumnya. Dia juga benar-benar merancang untuk memegang permainan setengah ke depan," kata Putri KW, dikutip dari PBSI.

Baca juga: All Indonesia final di tunggal putra, Indonesia pastikan emas

Baca juga: Tim tenis putri Indonesia pertahankan medali emas SEA Games

Meski demikian, Putri KW tetap bersyukur karena masih bisa menyumbangkan medali perunggu untuk Indonesia.

"Saya tetap mensyukuri dengan medali perunggu yang saya dapat. Ini mengulangi perolehan saya di SEA Games Vietnam," kata Putri.

Gelaran turnamen ini juga dijadikan pembelajaran bagi Putri KW yang ke depannya akan menatap World Tour Finals pada pertengahan Desember mendatang.

"Belum bisa berkembang tapi banyak pengalaman yang saya ambil untuk ke World Tour Finals pekan depan. Pasti mau recovery badan dan pikiran dulu biar bugar lagi karena melihat undian grup, tidak mudah untuk saya di World Tour Finals," kata Putri KW.

Kegagalan sektor tunggal putri kian menambah penasaran tim bulu tangkis Indonesia yang terakhir kali merebut emas di sektor ini pada SEA Games 2013.

Kala itu, wakil Indonesia Bellaetrix Manuputty tampil perkasa atas tunggal Thailand Busanan Ongbamrungphan pada babak final.

Baca juga: Ganda campuran Indonesia gagal pertahankan emas

Baca juga: Sabar/Reza jaga asa emas untuk Indonesia di sektor ganda putra

Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Michael Teguh Adiputra Siahaan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |