Trump desak Zelensky segera terima kesepakatan perdamaian

1 hour ago 2

Washington (ANTARA) - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak Presidan Ukraina Volodymyr Zelensky agar segera menerima edisi baru kesepakatan perdamaian oleh AS, yang dapat menyebabkan hilangnya wilayah Ukraina secara signifikan, menurut media daring AS, Axios.

Dilaporkan Xinhua, mengutip dua pejabat Ukraina, Axios pada Senin (8/12) melaporkan bahwa utusan khusus presiden AS, Steve Witkoff, dan menantu Presiden AS Donald Trump, Jared Kushner, membahas rencana tersebut dengan Zelensky dalam percakapan telepon selama dua jam pada Sabtu (6/12), yang memerlukan jawaban "ya" yang jelas dari pemimpin Ukraina itu.

Dalam wawancara dengan Politico yang dirilis pada Selasa (9/12), ketika ditanya apakah dia telah menetapkan batas waktu bagi Zelensky untuk memutuskan kesepakatan tersebut, Trump pada Senin mengatakan, "Dia harus segera bertindak dan mulai menerima berbagai hal. Karena dia sedang kalah".

Financial Times, Selasa (9/12), melaporkan bahwa Trump berharap sebuah kesepakatan dapat dicapai "sebelum Natal" dan Zelensky mengatakan kepada mediator AS bahwa dirinya membutuhkan waktu untuk berkonsultasi dengan para sekutu Eropa.

Witkoff dan Kushner menyelesaikan pembicaraan selama tiga hari dengan para negosiator utama Ukraina pada Sabtu (6/12) di Miami, Negara Bagian Florida, AS, setelah pertemuan selama sekitar lima jam dengan Presiden Rusia Vladimir Putin mengenai kesepakatan tersebut di Moskow sebelumnya pada pekan lalu.

Dalam negosiasi, Rusia menuntut agar Ukraina menyerahkan seluruh wilayah Donbas di Ukraina timur, termasuk wilayah yang berada di bawah kendali Kiev.

"Rasanya seperti AS mencoba meyakinkan kami, dengan berbagai cara, bahwa Rusia ingin menguasai seluruh wilayah Donbas dan bahwa Amerika ingin Zelensky menerima semuanya dalam percakapan telepon itu," kata seorang pejabat Ukraina kepada Axios.

Trump dalam sebuah acara pada Minggu (7/12) mengatakan dirinya "sedikit kecewa" mendengar Zelensky belum membaca proposal itu, beberapa jam setelah Zelensky menggambarkan pembicaraan damai dengan AS tersebut sebagai "konstruktif" namun "tidak mudah."

Zelensky bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Kanselir Jerman Friedrich Merz untuk membahas perdamaian Ukraina di London pada Senin.

Menurut pernyataan pemerintah Inggris setelah pertemuan itu, para pemimpin menekankan perlunya mencapai "perdamaian yang adil dan abadi di Ukraina".

Pewarta: Xinhua
Editor: Michael Teguh Adiputra Siahaan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |