Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump berharap Kamboja dan Thailand sepenuhnya mematuhi komitmen gencatan senjata mereka setelah bentrokan mematikan di sepanjang perbatasan yang disengketakan.
“Presiden Trump berkomitmen untuk terus menghentikan kekerasan yang berkelanjutan dan berharap pemerintah Kamboja dan Thailand sepenuhnya menghormati komitmen mereka untuk mengakhiri konflik ini,” kata seorang pejabat senior pemerintah yang berbicara dengan syarat anonim kepada Anadolu pada Senin (8/12).
Pernyataan itu muncul setelah Thailand melancarkan serangan udara pada Senin dini hari sebagai respons atas serangan sebelumnya oleh pasukan Kamboja yang menewaskan sedikitnya satu tentara Thailand dan melukai beberapa lainnya,
Serangan tersebut mengancam perjanjian gencatan senjata rapuh yang ditandatangani kedua negara pada Oktober di Kuala Lumpur dengan kehadiran Trump dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.
Ketegangan antara kedua negara bertetangga itu meningkat pada bulan lalu setelah Thailand menangguhkan langkah-langkah deeskalasi menyusul ledakan ranjau darat di provinsi Si Sa Ket yang melukai empat tentara Thailand.
Pada Juli, Kamboja dan Thailand telah menyepakati gencatan senjata tanpa syarat dalam pertemuan trilateral yang dipimpin Anwar, mengakhiri berminggu-minggu ketegangan berat di perbatasan.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Sekjen PBB prihatinan bentrokan Kamboja-Thailand kembali terjadi
Baca juga: Malaysia minta Thailand-Kamboja tenang di tengah situasi yang memanas
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































