Moskow (ANTARA) - Kanselir Jerman Friedrich Merz pada Minggu (18/5) mengatakan para pemimpin Eropa berencana untuk berbicara lagi dengan Presiden AS Donald Trump sebelum pemimpin AS itu menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin.
Sebelumnya pada Sabtu (17/5), Trump mengatakan bahwa ia berencana untuk berbicara melalui telepon dengan Putin pada 19 Mei ini.
"Kami telah sepakat bahwa sebagai persiapan untuk dialog ini, kami akan berbicara lagi — empat kepala negara dan pemerintahan — dengan presiden AS," kata Merz kepada wartawan di Roma, sebagaimana dikutip oleh surat kabar Bild.
Kanselir Jerman itu mengutarakan harapannya agar kemajuan lebih lanjut dapat dicapai, seraya menambahkan bahwa ia telah membahas kemungkinan panggilan telepon Trump-Putin dengan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio.
Sebelumnya pada Jumat (16/5), surat kabar Ukrainska Pravda melaporkan, dengan mengutip juru bicara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Sergii Nykyforov, bahwa Zelenskyy dan Merz, bersama dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan Perdana Menteri Polandia Donald Tusk, mengadakan percakapan telepon dengan Trump.
Percakapan telepon tersebut dilakukan di sela-sela pertemuan puncak Komunitas Politik Eropa (EPC) di ibu kota Albania, Tirana.
Trump dalam sebuah unggahan di Truth Social, Sabtu, mengemukakan bahwa topik pembicaraan yang akan dilakukan antara dirinya dan Putin adalah menghentikan "pertumpahan darah" yang menewaskan rata-rata lebih dari 5.000 tentara Rusia dan Ukraina setiap pekannya, serta perdagangan.
Trump mengatakan bahwa dirinya setelah bercakap dengan Putin akan berbicara dengan Presiden Zelensky dari Ukraina dan kemudian, bersama Presiden Zelensky, dengan para anggota NATO.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Menlu AS-Eropa dorong gencatan senjata, Zelenskyy siap bertemu Putin
Baca juga: Zelenskyy: Bila Rusia serbu Eropa, AS harus turun tangan
Baca juga: Presiden Serbia nekat hadiri Parade Rusia, Uni Eropa beri peringatan
Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025