Denpasar (ANTARA) -
Pemerintah Indonesia mengutamakan tiga poin pembangunan di desa sebagai fondasi utama untuk mendorong pemerataan ekonomi sekaligus mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
“Indonesia akan terus kerja keras, berjuang untuk meningkatkan kualitas desa di seluruh Indonesia,” kata Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Ahmad Riza Patria di sela simposium ASEAN, China dan UNDP terkait SDGs ke-7 di Sanur, Denpasar, Bali, Senin.
Tiga fokus utama itu yakni pembangunan desa, pemberdayaan perempuan di komunitas desa dan peningkatan ketahanan pangan melalui praktik berkelanjutan.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2020-2022 itu menjelaskan pemerintah Indonesia konsisten mendorong integrasi SDGs ke dalam kebijakan pembangunan perdesaan.
Melalui indeks desa membangun (IDM), lanjut dia, mendorong percepatan menuju desa mandiri, dan berdaya saing.
Ia mencatat saat ini sekitar 75.265 desa di seluruh Indonesia yang masuk kategori desa maju, desa mandiri, desa berkembang, desa tertinggal dan desa sangat tertinggal.
Baca juga: Mendes PDT: BUMDes jangan galau dengan kehadiran koperasi merah putih
Program lain yang dilaksanakan yakni koperasi desa yang hadir di desa dan kelurahan untuk memenuhi kebutuhan desa termasuk layanan dasar sehingga berdampak kepada kemandirian desa dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan.
Fokus kedua yang dilakukan, ujar dia, pemberdayaan perempuan sebagai elemen strategis dalam struktur sosial dan budaya di desa yang tidak hanya berperan dalam rumah tangga tapi juga penggerak ekonomi, tradisi dan ketahanan sosial.
“Kami menempatkan pemberdayaan perempuan sebagai prioritas dalam berbagai program termasuk pelibatan ibu hamil dalam program makan bergizi gratis,” ucapnya.
Fokus ketiga, kata dia, peningkatan ketahanan pangan dengan cara berkelanjutan.
Pemerintah saat ini mencanangkan program pencetakan dua juta hektar lahan baru sebagai bagian upaya mewujudkan kedaulatan pangan.
Riza Patria mengharapkan melalui forum tersebut dapat menjembatani lintas sektor dan negara dalam melokalkan tujuan global SDGs untuk implementasinya di tengah tantangan dunia makin kompleks mulai kemiskinan, krisis lingkungan, bencana alam dan kemanusiaan serta transisi energi.
“Indonesia percaya ketika desa maju, maka dunia akan ikut bergerak menuju keadilan,” ucapnya.
Dalam simposium tersebut hadir sejumlah delegasi di antaranya Duta Besar China untuk ASEAN Hou Yanqi, Deputi Sekretaris Jenderal ASEAN Nararya Sanggrama Wijaya Soeprapto, Deputi Residen Perwakilan Badan PBB Bidang Program Pembangunan (UNDP) Indonesia Sujala Pant, delegasi negara ASEAN, LSM hingga akademisi.
Baca juga: Anggota DPR sarankan Kemendes PDT tambah pendamping desa
Baca juga: Kemendes maksimalkan upaya pengentasan daerah 3T lewat koordinasi
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025