Trenggalek, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, menyerahkan santunan dan beasiswa pendidikan senilai total Rp223 juta kepada ahli waris Norjuwadi (47), nelayan yang meninggal akibat kecelakaan laut di perairan Pantai Ngampiran.
"Semoga santunan ini bermanfaat dan menjadi penyemangat bagi keluarga, khususnya anak-anak almarhum. Saya juga mengajak seluruh warga, terutama pekerja rentan, untuk mendaftar BPJS Ketenagakerjaan agar keluarganya terlindungi dari risiko yang tidak bisa diprediksi," kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, di Trenggalek, Jumat.
Penyerahan santunan dan beasiswa pendidikan senilai Rp223 juta itu diserahkan langsung oleh Bupati Nur Arifin atau Mas Ipin di rumah duka Dusun Domerto, Desa Tawing, Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek.
Dana santunan dan beasiswa pendidikan itu merupakan pencairan dari manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yang iurannya selama ini dibayarkan pemerintah daerah melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
Santunan senilai Rp223 juta tersebut terdiri atas santunan kematian akibat kecelakaan kerja sebesar Rp70 juta dan beasiswa pendidikan bagi dua anak korban masing-masing Rp66 juta dan Rp87 juta.
Baca juga: Pemkot Kediri distribusikan santunan kematian untuk 14 ahli waris
Camat Munjungan Yusuf Widarto menjelaskan kecelakaan laut terjadi pada 27 Agustus 2025 saat korban melaut dan terseret ombak.
Pencarian tidak membuahkan hasil hingga jenazah ditemukan nelayan Pantai Baron, Gunungkidul, DIY, pada 8 September 2025 dan diidentifikasi sebagai Norjuwadi.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kabupaten Trenggalek Adi Wibowo menuturkan manfaat beasiswa akan dicairkan setiap tahun sesuai kenaikan kelas hingga perguruan tinggi.
"Iuran yang dibayarkan pemerintah hanya Rp16.800 per bulan, namun manfaatnya jauh lebih besar. Perlindungan ini penting agar musibah tidak menimbulkan kemiskinan baru dan masa depan anak tetap terjamin," katanya.
Program bantuan iuran BPJS Ketenagakerjaan untuk pekerja rentan di Trenggalek merupakan hasil sinergi pemerintah daerah dengan BPJS Ketenagakerjaan.
Baca juga: Pemkab Sidoarjo serahkan santunan kepada keluarga PPS meninggal dunia
Pemkab Trenggalek menargetkan semakin banyak nelayan, petani, dan pekerja informal menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan agar terlindungi dari risiko kerja.
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.