Surabaya (ANTARA) - Transaksi misi dagang dan investasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara di Kendari menembus Rp1,048 triliun.
“Alhamdulillah, misi dagang kali ini sukses dengan catatan transaksi sebesar Rp1.048.520.600.000. Misi dagang ini terus kita gelar di berbagai daerah di Indonesia untuk membantu pelaku usaha Jatim bertemu pasar yang lebih luas, sekaligus mendukung substitusi impor dan meningkatkan nilai perdagangan dalam negeri,” ujar Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa dalam keterangan diterima di Surabaya, Kamis.
Nilai transaksi tersebut meningkat 690 persen atau Rp915,45 miliar dibanding capaian misi dagang Jawa Timur–Sulawesi Tenggara pada 2022 senilai Rp132,55 miliar.
Produk unggulan Jawa Timur yang diperdagangkan antara lain kopi arabika, olahan pangan peternakan, gula merah tebu, susu sapi, daging sapi, daging ayam, pakan ikan, mesin pengupas sabut kelapa, aneka makanan olahan dan peralatan peternakan.
Adapun komoditas yang dibeli Jawa Timur dari Sulawesi Tenggara bernilai Rp384,60 miliar, meliputi arang batok kelapa, kelapa bulat, katul, ikan tuna, ikan cakalang, jagung, teh, ubi ketela, cengkeh, rumput laut kering, dan rempah-rempah.
Khofifah mengatakan bahwa misi dagang menjadi momentum memperkuat hilirisasi industri, daya saing produk, serta hubungan perdagangan antarprovinsi.
Ia juga mengatakan pentingnya kolaborasi untuk saling tumbuh dan menyejahterakan masyarakat kedua daerah. Kerja sama itu memperkuat sinergi rantai pasok antarwilayah sekaligus membuka peluang investasi baru.
Pada 2023, perdagangan Jawa Timur–Sulawesi Tenggara mencapai Rp3,14 triliun dengan neraca surplus Rp752 miliar bagi Jawa Timur.
Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada triwulan III-2025 tercatat 5,22 persen (year-on-year), lebih tinggi dari nasional 5,04 persen, dengan Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga berlaku (PDRB ADHB) mencapai Rp867,39 triliun.
Sejak 2019 hingga 2025, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah melaksanakan 47 misi dagang domestik dengan nilai komitmen Rp21,81 triliun. Pada skala internasional, enam misi dagang ke berbagai negara membukukan potensi transaksi Rp5,86 triliun.
Gubernur Sulawesi Tenggara Andi Sumangerukka menilai kolaborasi antardaerah menjadi kunci pemerataan pembangunan dan percepatan pertumbuhan ekonomi kawasan timur Indonesia.
Ia mengatakan memastikan tindak lanjut kunjungan balasan ke Jawa Timur dalam waktu dekat.
Para pelaku usaha dari Jawa Timur juga mengapresiasi forum tersebut karena memberikan kesempatan memperluas jejaring dan membuka peluang kerja sama baru, termasuk penandatanganan 10 besar komitmen transaksi tertinggi dari berbagai sektor.
Selain transaksi, dilakukan pula penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antarorganisasi perangkat daerah kedua provinsi, serta antara Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan organisasi bisnis seperti Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), dan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI).
Pewarta: Willi Irawan
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

















































