Jakarta (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menekankan pentingnya bagi pemerintah daerah mengambil langkah strategis efisiensi dan inovasi daerah dalam menyikapi dinamika transfer ke daerah (TKD).
“Perlu ada langkah antisipatif dan strategi yang jelas agar dinamika transfer ke daerah tidak mengganggu program pembangunan maupun pelayanan masyarakat,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan hal tersebut saat memberikan arahan kepada jajaran Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada Rapat Konsinyering Rencana Kerja Anggaran (RKA) Tahun 2026 yang berlangsung di Kota Bogor, Jawa Barat.
Ia mengingatkan jajaran Kemendagri meningkatkan peran pembinaan dan pengawasan terhadap pemerintah daerah (pemda). Hal ini diperlukan agar setiap kebijakan pusat dapat terlaksana secara efektif di daerah meski di tengah pengalihan TKD.
Ia juga telah berkoordinasi dengan Menteri Keuangan (Menkeu) agar pengalihan TKD mempertimbangkan kapasitas fiskal masing-masing daerah. Dengan demikian, pemda tetap mampu menjalankan tugas sesuai undang-undang (UU), termasuk menyangkut pelayanan dasar.
Baca juga: Mendagri: Jangan biarkan inflasi ganggu daya beli masyarakat
Ia menjelaskan setidaknya terdapat empat langkah yang harus diperhatikan pemda. Pertama, melakukan efisiensi anggaran pada pos perjalanan dinas, rapat-rapat, serta pemeliharaan maupun perawatan sarana dan prasarana kantor.
Kedua, menggali potensi pendapatan baru yang tidak membebani masyarakat kecil, seperti adanya pajak alat berat, pajak restoran, dan pajak air tanah. Pemda juga dapat menghidupkan sektor swasta melalui kemudahan berusaha dan mendorong efektivitas kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), sehingga keberlanjutan fiskal daerah tetap terjaga.
Ketiga, pemda memanfaatkan program-program prioritas pemerintah pusat yang dilaksanakan di wilayah masing-masing.
Menurut dia, sinergi dengan agenda nasional akan memperkuat pembangunan daerah.
Keempat, ia mendorong lahirnya inovasi dan terobosan kreatif di setiap daerah.
Ia mencontohkan langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) yang membuka peluang ekspor tanaman hortikultura ke Singapura. Inovasi tersebut dinilai mampu menggerakkan perekonomian lokal sekaligus memperluas akses pasar internasional.
“Daerah harus berani mencari terobosan baru yang sesuai dengan potensi wilayah masing-masing. Dengan begitu, meskipun terjadi dinamika TKD, roda pembangunan tetap berjalan dan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat,” ujar Tito.
Forum konsinyering tersebut dirancang untuk memastikan penyusunan rencana kerja dan anggaran Kemendagri pada 2026 berlangsung secara komprehensif.
Setiap unit kerja diberi kesempatan memaparkan capaian serta kebutuhan, kemudian Mendagri melakukan pendalaman guna memastikan keselarasan dengan arah kebijakan pemerintah pusat.
Baca juga: Mendagri instruksikan pemda prioritaskan penanganan TBC
Baca juga: Mendagri: Koordinasi pemerintah pusat-pemda solusi cegah insiden MBG
Baca juga: Kemendagri-OJK perluas jangkauan layanan keuangan ke daerah
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.