Jakarta (ANTARA) - Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Tunggul membenarkan adanya ledakan yang terjadi di SMAN 72 yang berlokasi di Kompleks TNI AL, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
"Benar kejadian tersebut terjadi pada sekitar pukul 12.15 WIB. Lokasi kejadian berada di SMAN 72 yang berada di Kompleks Perumahan TNI AL Kelapa Gading," kata Tunggul dalam keterangan pers yang diterima ANTARA, Jumat.
Tunggul melanjutkan bahwa saat ini personelnya dan pihak kepolisian masih berada di lokasi untuk mencari tahu penyebab terjadinya ledakan.
Personel TNI juga berupaya membantu proses evakuasi korban ledakan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.
Tunggul sendiri belum bisa memastikan berapa korban jiwa akibat peristiwa ledakan itu. Pihaknya juga belum bisa memastikan berapa personel yang akan diturunkan untuk mempercepat proses penelusuran penyebab terjadinya ledakan.
"Terkait data atau informasi perkembangan selanjutnya akan disampaikan apa bila sudah ada data yang valid," jelas dia.
Sementara itu, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri sedang mendalami ada atau tidaknya unsur terorisme dalam peristiwa ledakan yang terjadi di SMAN 72 tersebut.
“Hingga saat ini, Densus 88 masih melakukan pendalaman apakah insiden tersebut terdapat unsur terorisme atau tidak,” kata Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana saat dihubungi ANTARA.
Sedangkan, Polda Metro Jaya menyatakan masih mendalami penyebab ledakan yang terjadi di SMAN 72.
“Itu yang kita mau dalami. Lagi sisir juga sama Gegana karena ledakan itu kan ada SOP khusus. Jangan sampai kita olah TKP, ada ledakan susulan. Kan belum tahu asal muasal ledakan itu karena apa," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Budi Hermanto.
Baca juga: Densus 88 dalami dugaan unsur terorisme dalam ledakan di SMAN 72
Baca juga: Polisi dalami penyebab ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara
Pewarta: Walda Marison
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































