Trump janji tingkatkan kerja sama AS-Asia Tengah dalam mineral kritis

1 hour ago 2

Istanbul (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Kamis (6/11) berjanji untuk memperdalam kerja sama dengan negara-negara Asia Tengah di bidang mineral kritis, perdagangan, dan keamanan.

Hal itu disampaikan Trump dalam pertemuan tingkat tinggi di Gedung Putih bersama para pemimpin Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan. Ia menggambarkan kawasan tersebut sebagai “bagian dunia yang megah dan berpengaruh.”

Trump menilai pemerintahan sebelumnya telah mengabaikan kawasan yang “sangat kaya” itu dan menegaskan bahwa pemerintahannya berkomitmen untuk memperbaiki kesalahan tersebut.

Ia menyoroti pentingnya posisi strategis Asia Tengah, menyebut negara-negara di kawasan itu sebagai “jantung Eurasia” dengan potensi luar biasa.

“Salah satu agenda utama kami adalah kerja sama di bidang mineral kritis,” kata Trump. Ia menambahkan bahwa AS memperkuat keamanan ekonominya dengan menjalin kesepakatan bersama sekutu dan mitra untuk memperluas rantai pasok mineral penting.

Trump menjelaskan bahwa kerja sama perdagangan antara AS dan negara-negara Asia Tengah terus meningkat, termasuk dalam bidang pertahanan dan industri.

Washington tengah berupaya mendiversifikasi pasokan bahan mentah penting untuk mendukung energi bersih dan industri teknologi tinggi.

Presiden Tajikistan Emomali Rahmon menyoroti kerja sama negaranya dengan AS dalam pengelolaan antimon, salah satu mineral penting bagi industri pertahanan dan energi.

“Tajikistan menempati peringkat kedua dunia dalam produksi antimon dan saat ini menjadi produsen utama logam antimon, yang sangat diminati Amerika Serikat,” ujar Rahmon. Ia menambahkan bahwa antimon menyumbang 97 persen ekspor Tajikistan ke AS tahun lalu.

Rahmon juga menyinggung proyek patungan di bidang metalurgi antara AS dan Tajikistan sebagai contoh kolaborasi jangka panjang kedua negara. Menurutnya, perusahaan-perusahaan Amerika juga berinvestasi di sektor penerbangan dan infrastruktur data di Tajikistan.

Sementara itu, Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev memuji “kebijakan berani” Trump dan menyebut kemitraan antara Kazakhstan dan AS telah mencapai tingkat kemitraan strategis yang lebih tinggi.

“Amerika Serikat adalah investor terbesar di ekonomi kami dengan nilai investasi lebih dari 100 miliar dolar AS (sekitar Rp1.669 triliun),” kata Tokayev. “Selama kunjungan saya kali ini saja, pelaku bisnis kami menandatangani kesepakatan senilai lebih dari 17 miliar dolar AS (sekitar Rp283,8 triliun),” tambahnya.

Ia juga menyebut Kazakhstan memasok sekitar 25 persen kebutuhan uranium AS dan menjadi tuan rumah bagi lebih dari 600 perusahaan Amerika.

Dalam pertemuan tersebut, Trump mengumumkan bahwa Kazakhstan secara resmi bergabung dengan Abraham Accords, yang ia sebut sebagai “kehormatan besar” dan “tanda persahabatan yang semakin erat dengan Amerika Serikat.”

Presiden Kirgistan Sadyr Japarov menyebut AS sebagai “mitra penting” dan menekankan peran kawasan Asia Tengah yang semakin besar dalam politik global. Ia berharap kerja sama dapat difokuskan pada pengembangan energi terbarukan, teknologi digital, serta perdamaian dan stabilitas kawasan.

Forum C5+1 yang diluncurkan pada 2015 merupakan platform diplomatik yang mempertemukan lima negara Asia Tengah - Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan - dengan Amerika Serikat untuk membahas keamanan regional, kerja sama ekonomi, serta isu-isu lingkungan.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Trump ingin kurangi ketergantungan terhadap mineral kritis China

Baca juga: Pemimpin Eurasia sepakati pembentukan format CIS Plus di Tajikistan

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |