Mamuju (ANTARA) - Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi satu dari dua korban yang sebelumnya dilaporkan hilang terseret arus Sungai Masuppu di wilayah Dusun Talambai, Desa Lambanan, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat.
"Di hari ketiga pencarian dua korban terseret arus Sungai Masuppu Kabupaten Mamasa, satu korban telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mamuju Mahmud Afandi, Senin.
Jasad korban bernama Daktu Lakbi (64) kata Mahmud Afandi, ditemukan pada Senin siang sekitar pukul 12. 20 WITA, sejauh 34 kilometer dari lokasi awal diduga korban terseret arus sungai bersama cucunya yang bernama Aprilia (5).
Korban ditemukan kata Mahmud Afandi setelah tim SAR gabungan melakukan penyisiran menggunakan drone thermal ke arah aliran sungai Desa Rate, Kecamatan Masanda, Kabupaten Tanah Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan.
Proses evakuasi dari lokasi kejadian ke posko SAR gabungan kata Mahmud Afandi memakan waktu hingga dua jam akibat arus sungai yang cukup deras dan kondisi cuaca yang berubah-ubah.
Baca juga: Tim SAR cari korban hanyut akibat banjir di Bima, 99 pengungsi dibantu
Baca juga: Tim SAR evakuasi dua korban yang hanyut di luapan Sungai Bah Sombu
Setelah upaya keras tim SAR gabungan, akhirnya jasad Daktu Lakbi berhasil dievakuasi kemudian langsung diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Mamasa untuk penanganan lebih lanjut.
"Proses pencarian hari ini dihentikan sementara dan akan dilanjutkan besok untuk pencarian satu korban lagi," terang Mahmud Afandi.
Dua warga Kabupaten Mamasa, yakni Daktu Lakbi dan cucunya Aprilia kata Mahmud Afandi, dilaporkan hilang terseret arus sungai di Dusun Talambai, Desa Lambanan, Kecamatan Mamasa itu sejak Sabtu (15/3).
"Setelah menerima laporan tersebut kami kemudian mengerahkan tim rescue untuk melakukan pencarian terhadap kedua warga terseret arus sungai di Kabupaten Mamasa tersebut," ujar Mahmud Afandi.
Pencarian lanjutnya kemudian dilakukan dengan membagi dua tim, yakni SRU I melakukan penyisiran di sepanjang sungai dan SRU II melakukan penyisiran melalui udara menggunakan drone thermal.
"Penyisiran di hari ketiga ini, akhirnya membuahkan hasil setelah drone thermal berhasil mendeteksi posisi salah satu korban hingga akhirnya berhasil dievakuasi. Penyisiran besok (Selasa) akan diperluas untuk memaksimalkan upaya pencarian," terang Mahmud Afandi.
Baca juga: Tim SAR evakuasi jasad bocah terseret arus di Sungai Denai Medan
Baca juga: Tim SAR gabungan temukan jasad remaja yang hanyut di Sungai Cicatih
Baca juga: Tim SAR cari dua korban hanyut terseret banjir bandang di OKU Sumsel
Pewarta: Amirullah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025