Lubuk Basung (ANTARA) - Tim gabungan dari Polri, TNI, Basarnas Palang Merah Indonesian (PMI) dan relawan masih terus berupaya melakukan pencarian terhadap 67 korban yang hilang dampak banjir bandang melanda Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Kapolres Agam AKBP Muari di Lubuk Basung, Selasa, mengatakan tim gabungan dari Polri, TNI, Basarnas, PMI dan relawan mencari 67 korban yang dilaporkan hilang di Kecamatan Palembayan.
"Kita masih melakukan pencarian korban di sejumlah titik material banjir bandang dan sepanjang Sungai Batang Nanggang," katanya.
Ia mengatakan pencarian korban menggunakan alat berat jenis ekskavator sebanyak 18 unit.
Alat berat membersihkan material banjir bandang berupa tanah beserta material kayu yang menumpuk di rumah warga.
"Tim gabungan berhasil menemukan korban sebanyak 157 orang dalam kondisi meninggal dunia di Kecamatan Palembayan," katanya.
Baca juga: Polda Aceh kerahkan anjing K-9 cari korban banjir di Aceh Tamiang
Ia menambahkan kendala pencarian korban dihadapi saat ini tidak ada, namun sebelumnya kendala terkait ramainya pengunjung atau wisata bencana ke lokasi untuk mengambil vidio atau live di media sosial.
Dengan kondisi itu, mobilitas kendaraan cukup ramai, sehingga mengganggu alat berat dan mobil damtruk membawa material ke daerah pembuangan.
"Ini kendala yang kita hadapi dimana kendaraan yang masuk cukup banyak ke lokasi, sehingga terjadi macet cukup panjang. Namun saat ini mobilitas kendaraan sudah mulai sepi setelah jalan menuju ke lokasi kita tutup," katanya.
Ia mengakui curah hujan cukup tinggi melanda daerah itu pada 8-9 Desember 2025 dan hujan terjadi pada siang menjelang sore.
Untuk mengatasi banjir bandang susulan, maka proses pencarian korban dan pembersihan material dihentikan saat hujan.
Baca juga: Tim SAR optimalkan pencarian korban bencana Sibolga & Tapanuli Tengah
"Kita menghentikan proses pembersihan dan pencarian menjelang hujan turun demi keselamatan," katanya.
Alat berat dikerahkan di Kecamatan Palembayan sudah cukup sebanyak 18 unit. Namun yang masih kurang berupa mobil damtruk karena yang dikerahkan baru 20 unit.
"Ke 20 unit mobil damtruk tersebut hanya untuk di Nagari atau Desa Salareh Aia dan Salareh Aia Timur belum ada," katanya.
Baca juga: Basarnas fokuskan pencarian korban di seluruh titik terdampak bencana
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































