Jakarta (ANTARA) - Upaya memperkuat literasi digital di Indonesia Timur meningkat dengan dibukanya tiga pusat pembelajaran digital di Kupang, Lombok, dan Bima.
Fasilitas yang dikelola Markoding (Yayasan Daya Kreasi Anak Bangsa) itu resmi diluncurkan bersama HP dan ditujukan untuk meningkatkan keterampilan dasar teknologi dan kecerdasan artifisial (AI) bagi perempuan serta anak muda di wilayah yang masih menghadapi keterbatasan akses teknologi.
Presiden Direktur HP Indonesia, Juliana Cen dalam keterangannya pada Kamis, mengatakan keterampilan digital menjadi modal penting bagi masyarakat untuk bersaing di masa depan.
"Penting bagi seluruh komunitas merasakan kemajuan digital, dan kami berharap inisiatif ini mendukung lebih banyak perempuan dan anak muda untuk membangun kapabilitas yang mereka butuhkan,” ujarnya.
Ketimpangan akses digital masih menjadi tantangan nasional, terutama di luar kota besar. Kajian menunjukkan hanya satu dari lima perempuan Indonesia yang memiliki akses internet, sementara 80 persen anak di pedesaan belum memiliki akses komputer. Di sisi lain, seperempat anak muda Indonesia tercatat sebagai Not in Education, Employment, or Training (NEET), sehingga kebutuhan peningkatan keterampilan digital berbasis komunitas semakin mendesak.
Baca juga: Kemkomdigi resmikan Garuda Spark Innovation Hub kedua di Jakarta
Melalui Markoding Digital Hub, peserta dapat mengakses internet gratis, perangkat digital, serta pelatihan yang mencakup penggunaan perangkat, keamanan internet, literasi keuangan digital, hingga keterampilan kerja seperti pengembangan web, pemasaran digital, dan pengenalan AI. Fasilitas ini juga dirancang menjadi ruang kolaborasi bagi sekolah, UMKM, dan organisasi lokal untuk mengembangkan kegiatan berbasis teknologi.
Pembangunan tiga hub tersebut didukung melalui program HP Digital Equity Accelerator (DEA) 2025, inisiatif global yang mendanai dan memperkuat kapasitas organisasi nirlaba dalam meningkatkan kesempatan digital bagi kelompok prasejahtera. Sejak 2022, program ini telah menjangkau lebih dari 9 juta penerima manfaat di sembilan negara.
Founder & CEO Markoding, Amanda Simandjuntak, menyatakan fasilitas ini merupakan langkah strategis untuk memperluas akses digital bagi kelompok yang belum terlayani. “Digital Hub di Indonesia Timur memungkinkan kami memberdayakan lebih banyak perempuan dan anak muda melalui pembelajaran berbasis komunitas,” katanya.
Setiap hub dibekali 63 laptop, perangkat konferensi, printer, dan headset untuk mendukung kegiatan pembelajaran. Pemerintah Kabupaten Bima melalui Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Bima, Fatahullah, mengapresiasi pendirian fasilitas tersebut yang dinilai sejalan dengan percepatan transformasi pendidikan di daerah.
Dengan target menyasar 1.000 perempuan dan anak, fasilitas baru ini diharapkan memperkuat kesiapan digital masyarakat Indonesia Timur serta mendorong partisipasi ekonomi yang lebih inklusif. Lokakarya dan program pelatihan akan digelar sepanjang tahun dan diumumkan melalui kanal resmi Markoding.
Baca juga: Kemkomdigi rancang Digital Innovation Hub tunjang industri "startup"
Baca juga: Perempuan perlu pelajari AI agar tak jadi konsumen semata
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































