Tiba di masjid saat adzan, harus berdiri atau boleh duduk?

14 hours ago 4

Jakarta (ANTARA) - Suara adzan memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Panggilan suci ini menandakan masuknya waktu salat dan mengajak umat Islam untuk segera menunaikan ibadah. Saat adzan berkumandang, berbagai ekspresi muncul dari individu yang mendengarnya.

Ada yang memilih berdiri hingga adzan selesai, ada yang duduk dalam keadaan khusyuk, bahkan ada yang menghentikan aktivitasnya sejenak untuk mendengarkan.

Namun, muncul pertanyaan: Jika seseorang tiba di masjid saat adzan, apakah ia harus tetap berdiri atau boleh duduk?

Baca juga: Viral adzan serukan jihad, Wamenag: tidak relevan dengan perang

Pandangan ulama tentang sikap saat adzan

Dalam literatur Islam, tidak ditemukan dalil yang secara spesifik mewajibkan seseorang untuk berdiri atau duduk ketika mendengar adzan. Menurut Imam al-Suyuthi dalam Hawi al-Fatawa, tidak ada dasar dalam hadits Nabi, baik yang shahih maupun dhaif, yang menetapkan aturan mengenai posisi seseorang saat mendengar adzan.

Beliau menyatakan:

وما ذكر في السؤال من أن السامع للمؤذن في حال قيامه لايجلس وفي حال جلوسه يستمر على جلوسه لا أصل له في الحديث ولا ورد قط في حديث لا صحيح ولا ضعيف ولا ذكره أحد من أصحابنا في كتب الفقه فيجوز للسامع اذا كان قائما أن يجلس وإذا كان جالسا أن يضطجع وإذا كان مضطجعا أن يستمر على الاضطجاع

"Sebenarnya berita yang beredar tentang orang yang berdiri tidak boleh langsung duduk dan orang yang duduk harus tetap duduk ketika mendengar suara adzan, tidak ada landasan dalam hadits Nabi, baik hadits shahih maupun dhaif. Bahkan tidak seorang pun ulama fikih menyebutkan permasalahan ini. Maka orang yang mendengar suara adzan sementara ia dalam posisi berdiri diperbolehkan langsung duduk. Orang yang sedang duduk diperbolehkan untuk berbaring. Orang yang berbaring diperkenankan juga untuk tetap berbaring."

Dari keterangan ini, dapat disimpulkan bahwa tidak ada kewajiban untuk berdiri atau tetap duduk ketika adzan berkumandang. Seseorang memiliki kebebasan untuk memilih posisi yang nyaman, asalkan tetap menunjukkan sikap hormat dan mendengarkan adzan dengan khusyuk.

Baca juga: Doa setelah Adzan dan iqomah dalam Arab dan latin

Etika saat adzan berkumandang

Meskipun tidak diwajibkan berdiri, ada beberapa adab yang dianjurkan ketika mendengar adzan, terutama ketika berada di dalam masjid:

  1. Mendengarkan adzan dengan khusyuk
    Ketika adzan berkumandang, hendaknya seseorang menghentikan aktivitasnya dan fokus mendengarkan panggilan ibadah ini.

  2. Menjawab lafal adzan
    Umat Islam dianjurkan untuk mengulang lafal adzan setelah muadzin, sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah: “Apabila kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan oleh muadzin.” (HR. Muslim)

  3. Tidak berbicara saat adzan
    Sebisa mungkin, hindari percakapan saat adzan dikumandangkan sebagai bentuk penghormatan.

  4. Berdoa setelah adzan
    Setelah adzan selesai, disunnahkan membaca doa: "Allahumma rabba hadzihi ad-da'wati at-tammah, wa as-shalatil qa'imah, aati Muhammadan al-wasilata wal-fadhilah, wab’ats-hu maqaman mahmuda alladzi wa’adtah." (HR. Bukhari)

Berdasarkan penjelasan ulama, tidak ada kewajiban untuk berdiri atau duduk ketika mendengar adzan, termasuk saat tiba di masjid. Seseorang boleh tetap dalam posisi yang nyaman asalkan tetap menghormati adzan dengan mendengarkan dan menjawabnya sesuai sunnah.

Oleh karena itu, jika ada yang memilih untuk berdiri sebagai bentuk penghormatan, hal itu boleh saja dilakukan. Namun, tidak ada keharusan bagi semua orang untuk melakukannya.

Wallahu a’lam.

Baca juga: Kisah Bilal bin Rabah, orang yang pertama kali mengumandangkan Adzan

Baca juga: "Azan pitu", seruan tujuh suara yang menembus zaman

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |