Temui Menteri HAM Kamboja, Pigai bahas isu pekerja dan jajaki kerja sama

2 weeks ago 31

Jakarta (ANTARA) - Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) RI Natalius Pigai membahas isu pekerja Indonesia hingga menjajaki kerja sama peningkatan kapasitas HAM di kawasan saat menemui Menteri Senior Urusan HAM Kamboja Keo Remy.

Pigai, sebagaimana keterangan tertulis diterima di Jakarta, Rabu, menjelaskan setidaknya ada 130 ribu orang warga negara Indonesia (WNI) di Kamboja saat ini dan sekitar 3.000 orang di antaranya menjadi korban penipuan daring.

"Saya juga titipkan kepada Pak Menteri HAM Kamboja soal yang terkait dengan pekerja kita di Kamboja mengingat jumlah pekerja Indonesia yang banyak dan juga banyak mengalami masalah utamanya yang terkait dengan penipuan online supaya ikut membantu," jelasnya.

Pigai mengatakan Kamboja merupakan salah satu negara tujuan WNI untuk bekerja. Oleh karenanya, penting bagi pemerintah memastikan pelindungan warganya yang bekerja di negara itu.

Selain soal isu pekerja WNI, Menteri Pigai juga menjajaki kerja sama peningkatan kapasitas HAM yang meliputi upaya bersama menciptakan perdamaian dan rencana pertemuan menteri urusan HAM di kawasan Asia Pasifik yang bakal digelar di Indonesia pada 2026.

"Salah satu yang kami bahas dalam pertemuan ini adalah rencana membentuk forum tingkat menteri untuk urusan HAM di kawasan Asia Tenggara, sekaligus saya mengundang Menteri HAM Kamboja untuk hadir dalam high level meeting di Indonesia tahun depan," katanya.

Baca juga: Indonesia berkomitmen tingkatkan peran global di isu HAM

Menurut Pigai, pertemuan tingkat tinggi antarmenteri urusan HAM itu digelar untuk bertukar pengalaman, pengetahuan, dan membahas isu-isu hak asasi di kawasan yang membutuhkan perhatian bersama.

Bagi Pigai, pertemuan dengan Keo Remy merupakan pertemuan penting dan strategis.

Ia menyebut Kamboja merupakan sahabat dekat Indonesia dengan sejarah panjangnya, termasuk upaya Indonesia ikut terlibat aktif dalam menciptakan perdamaian di negara itu.

Menurut rencana, Pigai akan melakukan pertemuan serupa dengan menteri-menteri lain di ASEAN yang menangani urusan HAM sehingga upaya-upaya bersama membangun peradaban hak asasi di kawasan bisa lebih maksimal.

"Saya bahagia dan bangga. Indonesia dan Kamboja bisa menjadi sahabat yang baik, sama-sama berupaya membangun peradaban HAM. Ke depan saya akan melakukan pertemuan dengan menteri-menteri lain di kawasan ASEAN dan selanjutnya juga Asia Pasifik," ucapnya.

Baca juga: Menteri HAM sebut Presiden Afrika Selatan puji kepemimpinan Prabowo

Pertemuan antara Natalius Pigai dan Keo Remy berlangsung di Kantor Komite HAM Kamboja, Phnom Penh, Senin (24/11).

Pada kesempatan itu, Pigai didampingi Staf Khusus Menteri HAM Thomas Harming Suwarta dan Duta Besar Indonesia untuk Kamboja Santo Darmosumarto.

Menteri Senior Urusan HAM Kamboja Keo Remy menyampaikan apresiasi atas kunjungan Menteri HAM RI.

Menurut dia, kunjungan ini semakin mempertegas posisi HAM sebagai isu penting dan strategis yang haru menjadi perhatian bersama.

"Suatu penghargaan luar biasa, dua pimpinan institusi HAM Indonesia dan Kamboja bertemu. Apresiasi saya juga karena komitmen Menteri HAM mendukung keadilan dan HAM. Biasanya orang yang mengurusi HAM punya karakter sendiri harus muncul dari dalam," ujarnya.

Mengenai rencana pertemuan tingkat tinggi antarmenteri HAM di Indonesia, Remy menyambut baik dan memastikan keikutsertaannya.

Dia juga berkomitmen untuk membantu persoalan pekerja WNI yang didorong Pigai. "Termasuk persoalan tenaga kerja yang disampaikan tadi, kami sangat terbuka berkomunikasi dengan kementerian luar negeri dan tenaga kerja terkait persoalan ini. Kami tentu akan membantu dengan maksimal," katanya.

Baca juga: Menteri HAM harap DPR setujui tipikor masuk pelanggaran HAM

Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |