Teknologi kecerdasan buatan dapat perkuat pendidikan inklusif

8 hours ago 7
...Kita bisa belajar banyak dari negara-negara seperti China, Jepang, dan Korea Selatan yang sudah lama mengembangkan pendidikan inklusif dengan baik

Jakarta (ANTARA) - Pakar pendidikan inklusif dari Beijing Normal University Prof. Wangqian Fu mengatakan teknologi kecerdasan buatan atau AI dapat diterapkan untuk memperkuat pendidikan inklusif.

"Teknologi termasuk kecerdasan buatan telah diterapkan di China untuk mendukung dan memperkuat pendidikan inklusif. Hal itu memungkinkan anak-anak dengan berbagai kebutuhan untuk mendapatkan perhatian lebih," ujar Wangqian dalam The 1st Global Special Education Teacher (GSET) Forum yang diselenggarakan LSPR Institute of Communication and Business di Jakarta, Jumat.

Forum yang menghadirkan sejumlah pakar pendidikan inklusif tersebut bertujuan untuk meningkatkan strategi pengajaran di berbagai kelas dengan tema “Inclusive Teaching Strategies for Diverse Classrooms”.

Forum yang dihadiri oleh sekitar 200 peserta tersebut menjadi kesempatan bagi para peserta untuk memperkuat jaringan dan memperdalam pemahaman mereka tentang strategi pengajaran inklusif yang dapat diterapkan di ruang kelas yang beragam.

Baca juga: OpenAI ingin libatkan pemerintah negara dalam bangun infrastruktur AI

Pakar pendidikan inklusif dari Hosei University Tokyo Prof. Dr. Ryuhei Sano menekankan pentingnya pendidikan inklusif yang melibatkan teknologi sebagai alat bantu dalam mengatasi hambatan belajar.

CEO dan Founder of LSPR Institute of Communication and Business, Dr. (H.C). Prita Kemal Gani, mengatakan forum itu dibentuk untuk saling tukar pikiran antar ahli pendidikan inklusif.

"Kita bisa belajar banyak dari negara-negara seperti China, Jepang, dan Korea Selatan yang sudah lama mengembangkan pendidikan inklusif dengan baik," kata Prita.

Prita juga menekankan pentingnya memperkuat pendidikan inklusif di Indonesia. Pendidikan inklusif bukan sekadar konsep, kata Prita, tetapi sebuah komitmen jangka panjang untuk memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan kesempatan belajar yang setara.

Baca juga: ZeroStunting, inovasi kecerdasan buatan untuk perangi malnutrisi anak

Dalam kesempatan tersebut juga diselenggarakan penganugerahan GSET Inclusion Award 2025 yang diberikan kepada 12 sekolah yang berkomitmen menyelenggarakan pendidikan inklusif serta pendidikan khusus. Sekolah yang mendapatkan penghargaan diantaranya, Sekolah Luar Biasa C Asih Budi, Sekolah Purba Adhika, Sekolah Cikal, SMP & SMA Sekolah Inklusi School of Human, Sekolah Cita Buana, Sekolah IAS Al - Jannah, ⁠Sekolah Menengah Atas Garuda Cendekia, ⁠Sekolah Marsudirini Bogor, Sekolah Luar Biasa C/CI TRIASIH, Sekolah Patmos,Saraswati Learning Centre, dan Sekolah Lazuardi GCS.

Baca juga: Komdigi kerja sama dengan Oracle kembangkan pusat AI di Asia Tenggara

Pewarta: Indriani
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |