Teater Koma pentaskan lakon "Mencari Semar" dengan sentuhan futuristik

1 month ago 12

Jakarta (ANTARA) - Kelompok teater independen Teater Koma ajab mementaskan lakon fantasi "Mencari Semar" seperti Semar, Bagong, Petruk, dan Gareng di Ciputra Artpreneur, Jakarta mulai 13 hingga 17 Agustus 2025.

Penulis dan sutradara pementasan Rangga Riantiarno mengatakan lakon fantasi mitologi Jawa itu akan diberi sentuhan futuristik melalui narasi fiksi ilmiah, menciptakan pengalaman teater yang imersif dan memikat.

"Ceritanya terinspirasi dari lakon-lakon wayang Teater Koma sebelumnya, dibumbui sedikit unsur fiksi ilmiah," kata Rangga.

"Mencari Semar" mengisahkan tentang Semar, sang panakawan bijak yang telah pensiun dan tinggal di Karang Tumaritis. Dalam tubuhnya tersimpan pusaka sakti, Jimat Kalimasada.

Di sisi lain, Kekaisaran Nimacha, sebuah peradaban futuristik yang terancam punah, berupaya untuk mendapatkan Kalimasada. Lima agen dengan nomor dan warna berbeda, 01 (merah), 02 (biru), dan 03 (perak/hijau), 04 (ungu),dan 05 (kuning), diutus untuk mencari Semar.

Baca juga: Teater Koma petaskan lakon "Mencari Semar" mulai 13 Agustus

Mereka meyakini bahwa jimat tersebut mampu menulis ulang "Perintah Utama" yang menjadi dasar kehidupan mereka. Melalui pementasan itu, penonton akan dibawa dalam perjalanan waktu yang dinamis, berkat tata panggung modern dan skenografi yang kaya akan visual.

Pada saat bersamaan, elemen khas Teater Koma tetap dihadirkan, mulai dari kostum penuh warna, nyanyian jenaka, hingga tarian teatrikal dan humor yang relevan dengan keadaan saat ini. Penonton dapat melihat humor komunikasi jarak jauh Semar difasilitasi oleh kecerdasan "Semarphone", ada juga jurus pamungkas Semar yang ditakuti para musuh, "ajian kentut".

Skenografer Mencari Semar, Deden Bulqini, mengatakan ia akan menyiapkan konsep skenografi ke arah pengalaman visual yang responsif dalam "Mencari Semar".

"Artinya, set panggung tidak hanya memperkuat suasana, tetapi juga menjadi bagian dari dramaturgi," kata Deden.

Teater Koma yang tahun ini 48 tahun berupaya tetap konsisten menghadirkan dua produksi panggung setiap tahun. Pendiri Teater Koma, Ratna Riantiarno, mengatakan pihaknya terus menjaga momentum itu sebagai perjalanan menuju ulang tahun ke-50 Teater Koma pada 2027.

"Sekaligus ungkapan terima kasih atas dukungan dan energi penonton yang membuat kami semangat berkarya dan tidak pernah titik selalu koma,” kata Ratna berfilosofi.

Baca juga: Pagelaran Sabang Merauke 2025 libatkan 351 penari lintas generasi

Baca juga: Mira Lesmana dan Riri Riza tersentuh kisah Sherina abadi lewat teater

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |