Jakarta (ANTARA) - PT KAI (Persero) mulai mengoperasikan layanan kereta khusus petani dan pedagang pada Commuter Line Merak sejak Senin (1/12).
Program ini merupakan kolaborasi antara KAI Group dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan yang bertujuan mempercepat distribusi komoditas lokal di wilayah Banten.
Dengan memanfaatkan jaringan rel yang sudah ada, layanan ini diharapkan dapat memperkuat rantai pasok nasional sekaligus menekan disparitas harga antara daerah dan kota.
Rangkaian gerbong yang digunakan pun telah dimodifikasi agar mampu mengangkut komoditas secara efisien, sehingga kualitas produk tetap terjaga dan biaya distribusi menjadi lebih ringan.
Vice President Corporate Communication KAI, Anne Purba menyebut hadirnya layanan ini sebagai bukti bahwa sektor perkeretaapian mampu menyediakan fasilitas yang relevan dan dibutuhkan masyarakat, terutama pelaku usaha kecil di daerah.
Lalu, bagaimana cara membeli tiket kereta khusus petani dan pedagang?
1. Registrasi untuk mendapatkan kartu khusus
Sebelum membeli tiket, petani maupun pedagang disarankan untuk melakukan registrasi terlebih dahulu untuk mendapatkan kartu khusus. Proses pendaftarannya cukup mudah dan dapat dilakukan di seluruh stasiun pada rute Merak–Rangkasbitung.
Berikut tahapannya:
- Datang ke loket stasiun terdekat pada rute Commuter Line Merak–Rangkasbitung.
- Siapkan kartu identitas (KTP).
- Isi formulir registrasi yang diberikan petugas.
- Serahkan formulir dan tunggu proses verifikasi.
- Jika verifikasi selesai, petugas akan memberikan kartu khusus petani dan pedagang.
- Kartu ini berfungsi sebagai akses untuk pembelian tiket dan proses boarding.
2. Cara membeli tiket
Setelah memiliki kartu khusus, pengguna bisa membeli tiket kereta khusus petani dan pedagang di loket stasiun Commuter Line Merak mulai H-7 sebelum jadwal keberangkatan. Tiket tidak bisa dibeli secara online melalui aplikasi atau website KAI.
Proses boarding dapat dilakukan mulai dua jam sebelum kereta berangkat. Bagi yang belum melakukan registrasi, pembelian tiket tetap bisa dilakukan pada hari keberangkatan selama kuota masih tersedia.
Kereta khusus petani dan pedagang menggunakan gerbong Ekonomi K3 dengan total 73 tempat duduk. Sehingga penumpang disarankan datang lebih awal, terutama pada jam sibuk.
3. Tarif tiket
Tarif kereta ini dipatok Rp3.000 per perjalanan, sama seperti tarif reguler KRL. Harga tersebut bisa dicapai karena subsidi Public Service Obligation (PSO) dari pemerintah melalui DJKA Kemenhub.
Menurut Anne Purba, subsidi ini memastikan layanan tetap terjangkau sekaligus mendukung aktivitas ekonomi masyarakat, khususnya pelaku usaha kecil yang bergantung pada transportasi kereta.
4. Jadwal dan layanan
Layanan Kereta Khusus Petani dan Pedagang terintegrasi dengan 14 perjalanan Commuter Line Merak setiap hari, terdiri dari 7 perjalanan Merak - Rangkasbitung dan 7 perjalanan Rangkasbitung - Merak (PP).
Kereta akan berhenti di 11 stasiun, yaitu Rangkasbitung, Jambu Baru, Catang, Cikuesal, Walantaka, Serang, Karangantu, Tonjong Baru, Cilegon, Krenceng, dan Merak.
Berdasarkan jadwal keberangkatan, kereta mulai beroperasi mulai dari pukul 05.05 WIB hingga 23.11 WIB.
5. Ketentuan barang bawaan
Kemudian, pengguna wajib mematuhi batas barang yang diizinkan untuk dibawa, yaitu maksimal 2 koli/tentengan dan ukuran per koli maksimal 100 cm x 40 cm x 30 cm.
Lalu, barang yang dilarang dibawa penumpang, antara lain hewan ternak, barang mudah terbakar, senjata tajam atau senjata api, dan barang berbau menyengat, seperti durian.
Baca juga: "Access by KAI" cara KAI mudahkan masyarakat reservasi tiket cepat
Baca juga: Begini cara dapatkan diskon 20 persen tiket kereta untuk lansia
Baca juga: KAI sediakan tiket kereta api tambahan Lebaran 2025, cek cara belinya!
Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































