Sampit (ANTARA) - Data pada Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur (Kotim) Kalimantan Tengah dan Kantor Kementerian Agama setempat menunjukkan, total pelajar calon penerima Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kabupaten setempat mencapai 114.051 pelajar.
Kepala Disdik Kotim Muhammad Irfansyah di Sampit Sabtu mengatakan, jumlah itu belum termasuk penerima manfaat non-akademik, seperti ibu hamil dan ibu menyusui.
“Sesuai arahan dari pimpinan pada rapat sebelumnya, kami sudah menyampaikan data murid dan yang terdata oleh kami ada sebanyak 102.463 murid, mulai dari jenjang PAUD, SD, SMA/SMA; dan SLB baik itu yang berstatus negeri maupun swasta,” katanya.
Ia menjelaskan, data pelajar tersebut sebenarnya bisa diakses melalui laman Data Pokok Pendidikan (Dapodik), yaitu sistem pendataan nasional yang dikelola oleh kementerian terkait dan telah terintegrasi dengan sistem di seluruh satuan pendidikan.
Satuan pendidikan yang masuk dalam pendataan pihaknya adalah yang berada di bawah Dinas Pendidikan, termasuk SMA dan SMK yang sebenarnya berada di bawah kewenangan Disdik Provinsi Kalteng.
Sementara, sekolah yang berada di bawah Kementerian Keagamaan pendataan dilakukan oleh Kantor Kemenag setempat.
“Dengan disampaikannya data ini diharapkan dapat membantu dalam mempercepat pelaksanaan Program MBG di Kotim,” jelasnya.
Sehubungan dengan Program MBG ini, Irfansyah menyatakan Disdik Kotim sudah siap, bahkan banyak sekolah yang antusias dan terus menanyakan jadwal dan petunjuk teknis pelaksanaan dan program tersebut.
Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Kotim Noor Syaifullah juga menyampaikan, berkaitan dengan Program MBG ini pihaknya telah mendata jumlah pelajar yang berada di bawah naungan Kemenag.
Pelajar itu meliputi satuan pendidikan RA, MI, MTs, MA, dan pondok pesantren dengan jumlah pelajar serta santri sebanyak 11.588 orang.
“Berkaitan dengan Program MBG sesuai arahan Pemkab Kotim sejauh ini kami hanya dimintai data dan itu sudah kami sampaikan dari tingkat RA, MI, MTs, dan MA, termasuk pondok pesantren. Karena dari 11 item penerima MBG ini di antaranya adalah santri,” jelasnya.
Meskipun jumlah pelajar yang terdata sebanyak 114.051 orang, berdasarkan rapat terakhir yang digelar Pemkab Kotim bersama Perwakilan BGN dan Vendor bahwa tahap awal Program MBG hanya untuk 3.000 pelajar.
Hal ini karena baru ada satu vendor dan satu dapur umum yang bertugas di Kotim. Sementara, kapasitas satu dapur umum hanya menangani 3.000-3.500 porsi makanan.
Syaifullah berharap adanya pemerataan dalam pelaksanaan Program MBG. Sesuai ketentuan dari Badan Gizi Nasional (BGN) ada 11 item sasaran penerima makanan bergizi gratis.
Karena itu, ia meminta agar dalam tahap awal ini juga melibatkan satuan pendidikan di bawah Kemenag, baik itu MI, MTs, MA maupun pondok pesantren.
Pewarta: Muhammad Arif Hidayat/Devita Maulina
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025