BI: Uang kartal program Serambi turun seiring naiknya adopsi cashless

3 hours ago 1
Turunnya hanya 1,6 persen. Kenapa begitu? Karena (transaksi) nontunainya kan sekarang semakin banyak

Surabaya (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) menyampaikan, ketersediaan uang kartal pada layanan penukaran uang atau program Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (Serambi) 2025 turun 1,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya seiring dengan meningkatnya transaksi nontunai (cashless).

Pada Lebaran tahun ini, BI menyediakan uang layak edar sebesar Rp180,9 triliun untuk layanan penukaran uang. Jumlah tersebut menurun 1,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp183,8 triliun.

“Turunnya hanya 1,6 persen. Kenapa begitu? Karena (transaksi) nontunainya kan sekarang semakin banyak,” kata Deputi Gubernur BI Doni P. Joewono saat dijumpai wartawan di Mojokerto, Selasa.

Adapun realisasi penukaran uang dari tahun ke tahun, sebut Doni, rata-rata berkisar antara 80 persen hingga 90 persen dari total uang layak edar yang disiapkan BI.

Menurut Doni, realisasi yang besar tersebut menandakan tidak jauhnya dari perhitungan proyeksi kebutuhan penukaran uang yang dipatok BI setiap kali periode Lebaran.

Meski jumlah uang layak edar yang disiapkan pada Lebaran kali ini menurun, BI menaikkan nominal untuk paket penukaran uang menjadi maksimal sebesar Rp4,3 juta dari sebelumnya maksimal Rp4 juta.

Secara umum, terdapat tiga jenis layanan yang akan diberikan antara lain layanan penukaran uang keliling reguler, layanan penukaran uang bersama perbankan, serta layanan penukaran uang tematik.

Adapun detail lokasi layanan penukaran uang atau program "Serambi" BI akan diumumkan lebih lanjut pada 3 Maret mendatang. Masyarakat dapat memanfaatkan halaman pintar.bi.go.id untuk melakukan pendaftaran terlebih dahulu secara daring.

Sebagai antisipasi peredaran uang palsu saat Ramadhan dan Lebaran, Doni mengatakan pihaknya meminta Kantor Perwakilan (KPw) BI yang tersebar di seluruh daerah untuk mengadakan sosialisasi kepada masyarakat luas agar lebih mengenali ciri keaslian uang rupiah dengan cara yang sederhana.

Masyarakat dapat mengidentifikasi keaslian uang rupiah melalui metode 3D (dilihat, diraba, diterawang). Cara lainnya, masyarakat juga dapat menggunakan alat bantu berupa lampu ultraviolet (UV) untuk mengidentifikasi ciri keaslian uang rupiah kertas yang memendar dalam beberapa warna serta mengecek informasi lebih lanjut melalui halaman bi.go.id.

Baca juga: BI: Uang beredar M2 tumbuh tinggi, capai Rp9.232,8 triliun di Januari

Baca juga: BI: Uang beredar tumbuh jadi Rp9.210,8 triliun pada Desember 2024

Baca juga: Awas peredaran uang palsu saat arus mudik

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |