Kemenpora dan AMMAF bersinergi kembangkan atlet muda MMA Indonesia

3 hours ago 1
Menurut saya ini sangat tepat, karena potensi olahraga bela diri di Indonesia sangat besar

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Ario Bimo Nandito Ariotedjo menggandeng Federasi Seni Bela Diri Campuran Asia (AMMAF) untuk mempercepat pengembangan atlet muda Mixed Martial Arts (MMA) di Indonesia.

Fokus utama dari sinergi ini adalah pembinaan atlet berusia 10 hingga 17 tahun guna menciptakan talenta baru yang mampu bersaing di tingkat internasional.

"Menurut saya ini sangat tepat, karena potensi olahraga bela diri di Indonesia sangat besar," ujar Dito Ariotedjo dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Presiden AMMAF: Potensi MMA di Indonesia sangat besar

Dito menyampaikan pernyataan tersebut seusai menerima kunjungan Presiden Federasi Seni Bela Diri Campuran Asia (AMMAF) Davron Juraev di Kantor Kemenpora, Senin (24/2). Dalam pertemuan itu, Juraev memaparkan perkembangan MMA di Asia dan dunia serta potensi Indonesia dalam cabang olahraga ini.

"Saya kira pertemuan ini sangat produktif. AMMAF bisa membantu perkembangan atlet MMA Indonesia, termasuk dalam pengembangan stand-up fighting yang memungkinkan pencak silat dipertandingkan. Ini bisa menjadi peluang bagi atlet pencak silat kita untuk berkarier di MMA,” kata Dito.

Presiden AMMAF, Davron Juraev, menyebut Indonesia memiliki potensi besar dalam MMA dan berharap olahraga ini makin populer serta berkembang secara profesional.

"Potensi MMA di Indonesia sangat besar. Akan sangat disayangkan jika tidak ada federasi internasional yang mewadahi perkembangan ini. Oleh karena itu, AMMAF ingin membawa MMA ke tingkat yang lebih profesional dengan target masuk ke Olimpiade," ujar Juraev.

Baca juga: NPC Indonesia yakin Kemenpora dukung prestasi di tengah efisiensi

Saat ini, AMMAF tengah berupaya agar MMA dapat menjadi anggota resmi Komite Olimpiade Internasional (IOC) serta Dewan Olimpiade Asia (OCA).

Langkah ini diharapkan membuka peluang MMA untuk dipertandingkan dalam ajang single maupun multievent internasional, serta meningkatkan kualitas atlet menjadi lebih profesional.

Juraev mengungkapkan pengembangan MMA di Indonesia harus dimulai dari pembinaan atlet muda, sertifikasi wasit internasional, serta program pelatihan atlet ke luar negeri.

Dalam kunjungan ke Indonesia, ia juga telah bertemu dengan Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Marciano Norman, untuk membahas upaya konkret dalam mendukung perkembangan MMA di Tanah Air.

Adapun pada tahun ini, Pengurus Pusat Indonesia Bela Diri Campuran Amatir Mixed Martial Art (PP IBCA MMA) akan menggelar berbagai kejuaraan dan agenda strategis sepanjang 2025.

Baca juga: Kemenpora masih tinjau proposal pelatnas 2025

Beberapa agenda utama yang dijadwalkan antara lain Youth Nasional Championship pada April, penataran pelatih dan wasit yang menghadirkan perwakilan dari IMAAF, serta partisipasi dalam Youth World Championship di Abu Dhabi pada Agustus.

Selain itu, Indonesia juga akan ambil bagian dalam Asian Championships pada September di China dan World Championship di Uzbekistan pada November.

MMA juga akan menjadi salah satu cabang yang dipertandingkan dalam Pekan Beladiri Nasional (Indonesia Martial Arts Games/IMAG) yang digelar KONI pada Oktober 2025 di Kudus dan Jakarta.

Baca juga: Meski kontervesial, UFC menolak laga ulang Yadong lawan Cejudo

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |