Bengkayang, Kalimantan Barat (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan akan membangun gudang Bulog tambahan sebagai respons atas laporan Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat yang menyampaikan soal keterbatasan gudang Bulog di wilayah mereka
Hal itu dikatakan Prabowo dalam sesi konferensi video dengan empat polda, yaitu Polda Bengkulu, Polda Sulawesi Selatan, Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Polda Jawa Timur, dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Kamis.
"Kita akan membangun gudang-gudang, terutama gudang-gudang yang improvisasi. Mungkin yang bisa menampung tidak terlalu banyak, mungkin 40 hingga 50 ton," ucap Prabowo sebagaimana keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Presiden berharap pembangunan gudang tambahan tersebut bisa berada di titik-titik produksi beras dan jagung.
"Selain tentunya rencana-rencana yang lebih permanen, lebih besar dari polda dan sebagainya," ucap Presiden.
Baca juga: Polri bangun 18 gudang guna tampung hasil panen raya jagung
Sebelumnya, Polda NTB melaporkan total panen sebanyak 1,77 juta ton jagung dalam satu musim tanam. Namun, mereka juga menyampaikan tantangan soal keterbatasan daya tampung gudang Bulog yang baru mencakup sekitar 578 ribu ton.
Presiden Prabowo pun menanggapi laporan tersebut dengan menyampaikan rencana strategis nasional dalam pengadaan gudang dan penguatan koperasi desa.
Sementara itu, Polda Bengkulu melaporkan capaian program ketahanan pangan berupa perluasan lahan jagung menjadi 1.328 hektare dan hasil panen mencapai 3.320 ton.
Mereka juga memperkenalkan varietas unggul hasil persilangan lokal, "Supra 1 Bhayangkara Merah Putih", serta program satu desa satu hektare yang diproyeksikan menciptakan lapangan kerja baru di 1.513 desa.
Selanjutnya, Polda Sulawesi Selatan melaporkan lonjakan produksi jagung sebesar 33 persen pada kuartal pertama tahun 2025 mencapai 1,18 juta ton, dari produksi pada kuartal keempat 2024 sebanyak 894.667 ton.
Baca juga: Laporan dari Mentan, Prabowo sebut RI tak lagi impor jagung pada 2026
Mereka juga membangun dua gudang masing-masing berkapasitas 1.000 ton. Sedangkan para kelompok petani jagung di Sulawesi Selatan menyampaikan harapan bantuan alat pengering dan pemipil jagung kepada Presiden Prabowo.
"Baik, kita sudah siapkan. Saya kira tinggal beberapa saat kita akan turunkan alat-alat yang diperlukan untuk semua daerah-daerah produsen dan jagung akan kita turunkan dalam waktu yang semampu kita. Saya kira dalam waktu cepat," ujar Presiden Prabowo menanggapi permintaan tersebut.
Pada kesempatan sama, Polda Jawa Timur melaporkan capaian pengelolaan lahan jagung seluas 16.174 hektare, dari yang ditargetkan Kementerian Pertanian seluas 18.956 hektare. Adapun total panen tahun ini diperkirakan sebanyak 101.761 ton.
Baca juga: Prabowo yakin RI jadi solusi pangan untuk negara dilanda kekeringan
Inovasi unggulan datang dari program Klinik Tani Sirkular Milenial (KTSM) Semeru dan Sekolah Nasional Tangguh Ketahanan Pangan Rakyat di Lamongan.
Presiden Prabowo pun menyampaikan apresiasi atas seluruh capaian dan sinergi nyata dari jajaran kepolisian daerah dan mitra-mitra strategis dalam mendukung kedaulatan pangan nasional. Presiden optimis bahwa transformasi pertanian Indonesia sedang menuju arah yang benar.
"Apa yang kita lakukan ini adalah satu gerakan besar, momentum besar kebangkitan bangsa kita, transformasi bangsa kita. Kita harus meningkatkan kesejahteraan para petani kita. Kita harus perkuat cadangan pangan kita. Kita harus hilangkan kelaparan dari seluruh bangsa kita. Saya yakin ini akan tercapai dalam waktu dekat," ucap Presiden.
Empat polda yang melakukan konferensi video dengan Presiden Prabowo merupakan bagian dari proyek pembangunan 18 gudang pangan Polri yang tersebar di 12 provinsi.
Baca juga: Prabowo apresiasi UMKM tampilkan hilirisasi jagung di Bengkayang
Baca juga: Kapolri: Hasil panen raya jagung pada Kuartal II capai 2,54 juta ton
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025