Jakarta (ANTARA) - Petinju asal Jepang Kyosuke Takami menghentikan Erick Rosa untuk merebut gelar juara dunia kelas terang junior (48,9 kg) World Boxing Association (WBA) di Yokohama Buntai, Yokoham, Jepang.
"Takami menjadi juara dunia kelas terbang junior yang baru dengan technical knockout (TKO) atas Rosa," demikian laporan WBA dalam laman resmi asosiasi itu yang disiarkan Kamis (31/7) waktu setempat.
Takami yang berusia 23 tahun mengambil kendali sejak awal, mengatur tempo dengan tekanan tanpa henti dan kombinasi pukulan tubuh dan kepala yang akurat.
Baca juga: Sims bertekad kalahkan Duarte untuk menuju perebutan gelar WBA
Rosa, yang bertarung di luar Republik Dominika untuk pertama kalinya dalam karirnya, menunjukkan sedikit gerak kaki dan teknik yang apik di awal, tetapi perlahan-lahan mulai tergerus oleh kekuatan dan volume petarung Jepang tersebut.
Terlepas dari kemampuan teknisnya, ia kesulitan menahan agresivitas dan akurasi pukulan tajam Takami.
Di ronde kesepuluh, Takami melepaskan rentetan pukulan keras yang diakhiri dengan pukulan tangan kanan bersih ke wajah, membuat Rosa tersungkur ke kanvas.
Petinju Dominika itu melewati tetapi terjatuh lagi beberapa detik kemudian, yang menyebabkan wasit Mark Nelson menghentikan pertarungan pada menit ke-2:48.
Baca juga: Sandoval lengserkan Teraji untuk juara dunia kelas terbang WBA
Dengan kemenangan itu, Takami tetap tak terkalahkan dengan 10 kemenangan dan kini memiliki rasio knockout (KO) 80 persen.
Dengan gelar juara baru, posisi Takami kian kokoh di antara para petarung elit Jepang yang sedang naik daun di divisi kelas terbang junior.
Sedangkan, Rosa yang memenangi sabuk tersebut pada Desember 2024, mengalami kekalahan profesional pertamanya yang membuat rekornya menjadi delapan kemenangan dan satu kekalahan dan melepaskan gelar tersebut setelah menguasainya selama tujuh bulan.
Baca juga: Claressa kukuhkan diri jadi ratu tinju setelah pertahankan gelar WBA
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
