Tak perlu jadikan fenomena "rojali" sebagai masalah

2 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Himpunan Peritel&Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Budihardjo Iduansjah berpendapat tak perlu menjadikan fenomena "rombongan jarang beli" (rojali) sebagai masalah karena ini sebenarnya langkah awal untuk memasarkan barang dagang.

"Sektor luring (perdagangan) ini kan memang harus ada 'traffic', tidak apa-apa 'rojali' yang penting datang dulu. Jadi yang penting orang nongol dulu, baru kita bisa tawarkan barang-barang kita," kata dia di Jakarta, Rabu.

Hal itu disampaikan dalam pameran "Jakarta International Investment, Trade, Tourism and SME Expo (JITEX) 2025" di Jakarta International Convention Center (JICC).

Saat ini berbagai pameran termasuk "JITEX 2025" telah kembali diadakan di Jakarta dan ini diharapkan 50 persen jual-beli nasional dilakukan di Ibu Kota.

Dia mengharapkan perdagangan dalam negeri ini menjadi kunci dan 50 persen itu di Jakarta. "50 persen penjualan itu adalah di Jakarta. Jadi kita harus amankan, harus benar-benar Jakarta ini kita bantu sepenuhnya," katanya.

Baca juga: Transaksi JITEX 2025 ditargetkan capai Rp14 triliun

Baca juga: Transaksi dan investasi pada JITEX 2024 capai Rp12,86 triliun

Selain itu, "JITEX 2025" juga diharapkan dapat mendatangkan banyak turis yang mau berinvestasi sekaligus berbelanja di Indonesia khususnya Jakarta.

"Itu semua akan menggerakkan ekonomi dari UKM-nya juga pasar malam, taksi semua, hotel penuh. Itu harapan kami," kata dia.

Ajang "JITEX 2025" dapat menjadi momentum mengumpulkan semua ekosistem baik perdagangan maupun pariwisata.

Budihardjo mengapresiasi atas upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menjaga kota kembali aman. "Karena dengan begitu ekonomi dapat meningkat," katanya.

Dia juga berharap dua tahun mendatang atau tepat di usia 500 tahun, Jakarta dapat benar-benar menjadi kota global dan bahkan masuk dalam peringkat 20 teratas.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |