Susi Pudjiastuti minta pemerintah perhatikan penerbangan feeder

2 months ago 24
Maskapai penerbangan besar akan masuk ke satu daerah jika ada jumlah penumpang yang cukup,

Semarang (ANTARA) - CEO PT ASI Pudjiastuti Aviation, Susi Pudjiastuti meminta pemerintah memberi perhatian terhadap maskapai penyedia penerbangan feeder yang melayani bandara kecil di wilayah terpencil maupun terluar Indonesia.

"Saat ini banyak bandara dibangun dan butuh penerbangan feeder," kata Susi di sela penerbangan perdana Susi Air rute Semarang-Karimunjawa di Bandara Ahmad Yani Semarang, Jumat.

Penerbangan feeder, lanjut dia, menjadi penghubung antara satu wilayah dengan yang lain saat maskapai besar tidak bisa melayani.

"Maskapai penerbangan besar akan masuk ke satu daerah jika ada jumlah penumpang yang cukup," katanya.

Baca juga: Bandara Ahmad Yani buka kembali rute penerbangan Semarang-Karimunjawa

Ia menyebut tidak banyak maskapai penerbangan yang melayani penerbangan feeder.

Ia mencontohkan Susi Air yang melayani 120 hingga 150 penerbangan di bandara kecil di wilayah terluar dan terpencil setiap harinya.

Di wilayah Jawa Tengah, kata dia, terdapat beberapa daerah yang memiliki bandara yang bisa dimaksimalkan untuk memangkas waktu perjalanan.

"Sepatutnya penerbangan kecil didukung agar bisa terbang ke bandara-bandara itu," katanya.

Baca juga: KDM berencana alihkan dana operasi Kertajati Rp60 miliar ke Susi Air
Sementara Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyambut baik keberadaan penerbangan perintis yang melayani berbagai bandara kecil di provinsi ini.

"Kami mendukung penuh penerbangan perintis, tidak hanya di satu tempat," katanya.

Ia mencontohkan wilayah Cilacap yang harus ditempuh sekitar 4 jam dari Kota Semarang.

Menurut dia, dengan penerbangan feeder maka waktu tempuh akan bisa lebih singkat.

Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |