Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi membuka peluang melalui penjajakan potensi kerja sama program sister city dengan Finlandia.
Mewakili Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Surabaya, Agus Imam Sonhaji, menyampaikan inti dari diskusi penting tersebut adalah menjajaki kerjasama sister city (kota bersaudara atau kota kembar).
"Tadi dalam pembahasan antara Bapak Walikota dengan Bapak Dubes, salah satu atensi utama adalah keinginan untuk menjajaki sister city yang akan mengintegrasikan berbagai pemangku kepentingan," ujarnya di sela pertemuan antara Wali Kota Eri dengan Duta Besar Finlandia untuk Indonesia, Pekka Kaihilahti, di Ruang Kerja Wali kota, Senin.
Agus menjelaskan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan berupaya menjalin kemitraan dengan salah satu kota pintar (smart city) terkemuka di Finlandia. Kerja sama ini diharapkan melibatkan sinergi antara pemerintah kota, institusi pendidikan, hingga sektor perusahaan di kedua wilayah.
Dari pertemuan tersebut, teridentifikasi empat bidang potensial untuk kolaborasi. Pertama di bidang teknologi smart city, kedua di bidang manufaktur engineering, ketiga bidang penggalian data, dan keempat adalah bidang pendidikan.
Baca juga: Pemkot Surabaya-Tiongkok perkuat "sister city" bidang investasi
"Di bidang manufaktur engineering, Pak Wali berharap menjadi peluang pengembangan investasi pada transportasi publik di Surabaya," katanya.
Selanjutnya, potensi konkret yang akan segera ditindaklanjuti adalah kemungkinan pertukaran pelajar. Duta Besar Pekka Kaihilahti bahkan telah menjajaki potensi ini dengan mengunjungi dua perguruan tinggi terkemuka di Kota Pahlawan, yaitu Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Universitas Airlangga (Unair).
"Pemkot Surabaya berencana mencari talenta muda Surabaya yang berpotensi untuk melanjutkan pendidikan S2 di Finlandia dengan dukungan penuh. Langkah penting berikutnya adalah mempersiapkan Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua kota sebagai landasan formal untuk inisiasi program sister city," ujarnya.
Duta Besar Finlandia untuk Indonesia, Pekka Kaihilahti, mengungkapkan antusiasmenya terhadap potensi kerja sama dengan Surabaya.
"Kami memiliki banyak sektor kerja sama di Indonesia, seperti smart city, energi dan mineral, serta pendidikan. Dari perspektif kami, Surabaya adalah kota yang paling berkembang, dan kami sangat ingin memiliki kerja sama di sini," ujar Pekka.
Lebih lanjut, Dubes Pekka memberikan petunjuk mengenai kandidat sister city Surabaya di Finlandia, dengan menyebutkan kota terbesar kedua di negara tersebut. Menurutnya, status smart city dan kerja sama yang telah terjalin dengan IKN (Ibu Kota Nusantara), menjadikan kota tersebut kandidat ideal untuk Surabaya, yang juga menyandang predikat kota terbesar kedua di Indonesia.
"Kota terbesar kedua di Finlandia, yang juga termasuk smart city kami dan telah bekerja sama dengan IKN, kami percaya kota ini menjadi kota yang paling tepat untuk menjadi sister city Surabaya yang juga merupakan kota terbesar kedua di Indonesia," katanya.
Baca juga: Ketua MPR dukung kerja sama sister city Astana dan IKN Nusantara
Baca juga: Ketua DPR ingin perkuat kerja sama sister city Indonesia dan Tiongkok
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025