Kudus (ANTARA) - Kompetisi Polytron Superliga Junior 2025 dinilai menjadi wadah penting untuk menambah jam terbang para pebulu tangkis muda Indonesia, sekaligus mengasah mental pertandingan berkat format beregu yang jarang digelar di level junior.
Pelatih PB Champion Kudus Muhammad Revindra, mengatakan Superliga Junior memberi peluang besar bagi atlet untuk merasakan atmosfer kompetisi berbeda.
“Turnamen ini untuk kami bisa dibilang pembinaan atau peluang untuk menambah jam terbang anak-anak, karena ini kan pertandingan beregu yang sistem open baru pertama kali kita ikuti juga,” kata Revindra di GOR Djarum Kudus, Sabtu.
Baca juga: PB Djarum targetkan China, Jepang, India ikut Superliga Junior 2026
Selain menambah jam terbang, Revindra menilai turnamen ini juga melatih mental pertandingan atlet muda yang rata-rata masih berusia 11–12 tahun.
“Kadang permasalahannya bukan di tekniknya, bukan di fisiknya. Tapi kadang di mental bertandingnya. Jam terbang itu kan penting dan di usia 10-11 tahun memang bisa dibilang pengalamannya masih kurang,” katanya.
Dia menambahkan, kehadiran perwakilan klub luar negeri juga menjadi nilai tambah karena memberi pengalaman berharga bagi atlet Indonesia menghadapi gaya permainan yang berbeda.
“Di pertandingan beregu ini memang faktor non-teknis atau mental bertanding itu yang lebih diutamakan,” ucap Revindra.
Baca juga: PB Djarum gembleng mental atlet usia dini di Superliga Junior 2025
Salah satu pemain U13 Champion Kudus La Ode Muhammad Ahsan Kamil turut merasakan manfaat turnamen ini. Meski timnya kalah 0-3 di babak semifinal, ia mengaku mendapatkan banyak pengalaman baru.
“Mental, jadi lebih percaya diri,” kata Ahsan yang mulai berlatih bulu tangkis sejak usia tujuh tahun.
Menurut Ahsan, Superliga Junior membuatnya semakin termotivasi untuk memperbaiki kemampuan.
“Fisiknya kurang, mau ditingkatin lagi. Mentalnya juga mau ditingkatin lagi, juga tekniknya,” ujarnya.
Baca juga: Pebulu tangkis AS rasakan kerasnya lawan Indonesia di Superliga Junior
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.