Sugiono soroti pentingnya konsistensi ASEAN jaga kawasan bebas nuklir

2 months ago 24

Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono menegaskan pentingnya konsistensi ASEAN dalam memperjuangkan Asia Tenggara sebagai kawasan bebas senjata nuklir di tengah meningkatnya risiko nuklir global.

Penegasan tersebut disampaikannya saat menghadiri Pertemuan Komisi Southeast Asia Nuclear Weapon-Free Zone (SEANWFZ​​) di sela-sela ASEAN Foreign Ministers’ Meetings/Post-Ministerial Conference (AMM/PMC) ke-58 di Kuala Lumpur Convention Center (KLCC), Selasa.

“Kita menghadapi lanskap perlucutan senjata global yang mengkhawatirkan. Kontrol senjata berjalan stagnan, persenjataan nuklir justru meningkat, dan komitmen negara pemilik senjata nuklir terhadap NPT melemah,” kata Menlu Sugiono sebagaimana dikutip dari pernyataan Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Komite SEANWFZ fokus bahas pelaksanaan zona bebas nuklir ASEAN

Ia menyoroti serangan terhadap fasilitas nuklir Iran yang diawasi Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency​​​​​​​/IAEA) sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional dan ancaman nyata bagi stabilitas global.

Dalam konteks ini, Sugiono menekankan bahwa SEANWFZ bukan hanya simbol politik, tetapi instrumen konkret untuk menjaga perdamaian kawasan.

Selain itu, ia menyambut baik pernyataan kesiapan China untuk menandatangani Protokol SEANWFZ tanpa reservasi. Ia mendorong ASEAN segera menyelesaikan dokumen teknis dan nota kesepahaman terkait, termasuk penyusunan rencana kerja dengan tenggat waktu jelas.

“Aksesi China akan menjadi tonggak penting, membuka jalan bagi negara pemilik senjata nuklir lainnya untuk mengikuti jejak serupa,” ungkapnya.

Mengenai Timor Leste, Sugino menyampaikan dukungan penuh Indonesia atas aksesi negara tersebut ke dalam Traktat SEANWFZ, dan berharap penandatanganan dapat dilakukan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-47 mendatang.

“Aksesi Timor Leste akan memperluas cakupan geografis dan bobot politik Traktat ini,” tuturnya.

Indonesia juga menyerukan penguatan sinergi antar zona bebas senjata nuklir di berbagai kawasan. Menurut Sugiono, kolaborasi lintas kawasan akan memperkuat suara kolektif dalam mendorong perlucutan senjata global dan memperkuat norma non-proliferasi.

Pada pertemuan Komisi SEANWFZ, seluruh Menteri Luar Negeri ASEAN sepakat untuk mendorong penandatanganan dan ratifikasi Protokol SEANWFZ oleh negara-negara pemilik senjata nuklir, menyambut rencana aksesi Timor Leste ke dalam Traktat pada Oktober 2025, dan mengusulkan resolusi dua tahunan terkait SEANWFZ Treaty pada Sidang Majelis Umum PBB ke-80.

Komisi SEANWFZ merupakan mekanisme kunci ASEAN dalam menjaga Asia Tenggara tetap bebas dari ancaman nuklir, sejalan dengan cita-cita kawasan yang damai dan stabil.

Baca juga: Menlu RI desak ASEAN tingkatkan upaya global lucuti senjata nuklir

Baca juga: ASEAN terus upayakan lima negara setujui traktat bebas senjata nuklir

Baca juga: ASEAN desak Inggris segera sepakati perjanjian bebas senjata nuklir

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Martha Herlinawati Simanjuntak
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |