Subsidi transportasi darat ke Kertajati masih ada bahkan gratis

2 months ago 6

Bandung (ANTARA) - Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat menyebutkan subsidi angkutan darat ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati dari beberapa kota masih berlaku, bahkan ada yang gratis.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat Dhani Gumelar mengatakan pemerintah membayar tiket per orang yang naik angkutan darat dari dan ke Kertajati.

"PSO sudah dilakukan. Sekarang itu yang angkutan darat itu bahkan digratiskan, kita membayar operatornya per orang yang naik," kata Dhani di Bandung, Jumat.

Dhani mengatakan hal ini dalam rangka menjawab pertanyaan soal konektivitas Kertajati yang dinilai kurang strategis karena ada stigma Kertajati susah dijangkau dari Bandung yang merupakan ibu kota dan kota terbesar di Jabar, bahkan dari kota terdekatnya di wilayah Majalengka, Indramayu, Cirebon dan Kuningan.

Karena stigma tersebut, banyak warga Jabar, khususnya Bandung yang memilih untuk menggunakan Bandara Halim Perdanakusuma atau Soekarno Hatta karena dinilai lebih mudah dan lebih cepat terlebih adanya Kereta Cepat Whoosh. Efeknya Bandara Kertajati sepi dan kini tidak ada penerbangan domestik yang terbang dan mendarat di sana.

"Sebenarnya konektivitas masih aman dengan ada Cisumdawu dan waktu perjalanan kurang lebih satu setengah jam dan kita juga masih memberikan antar moda gratis untuk yang terbang ke Ketajati saat ini dari Bandung maupun Cirebon sama beberapa daerah lain masih ada itu," ujar Dhani tanpa menjelaskan lebih lanjut angkutan gratis yang dimaksud.

Baca juga: Sudah tidak ada penerbangan domestik di Kertajati sejak 2 Juni 2025

Namun dengan perkembangan terbaru di mana hanya tersisa penerbangan internasional ke Singapura, lanjut Dhani, pihaknya saat ini tengah mencoba untuk sinkronisasi antara data penerbangan dengan data angkutan.

Atas kondisi yang tengah dihadapi Kertajati, Dhani mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah mengupayakan berbagai langkah seperti menggandeng Susi Air untuk membuka lima jurusan baru dan menjadikannya sebagai hub pemberangkatan haji dan umrah, serta usaha lainnya.

Hal-hal ini, sebagai persiapan atas kebijakan pemerintah pusat yang kemungkinan berpengaruh ke Kertajati. Di mana Dhani menyampaikan dirinya mendapat informasi bahwa per tanggal 1 Juli 2025 dibatasi 50 persen dan ke depannya akan ditutup sama sekali.

"Sebagai informasi mulai tanggal 1 Juli penerbangan Halim itu dibatasi 50 persen. Kini saya lagi nunggu kebijakan lebih lanjut, informasinya katanya akan sama sekali tutup mungkin satu atau dua bulan ke depan, tapi sementara ini kita masih nunggu kajian dulu dari Kementerian Perhubungan," ucapnya.

Dengan dana yang harus dikeluarkan Pemprov Jabar Rp60 miliar per tahun untuk operasional BIJB Kertajati, diinformasikan kini sudah tidak ada penerbangan domestik dari dan menuju bandara itu sejak tanggal 2 Juni 2025 sampai waktu yang tidak ditentukan.

Baca juga: KDM berencana alihkan dana operasi Kertajati Rp60 miliar ke Susi Air

Hal itu, dipastikan setelah pada tanggal tersebut maskapai Super Air Jet yang melayani penerbangan ke Medan, Denpasar dan Balikpapan (Kalimantan Timur) berhenti beroperasi dari dan ke BIJB Kertajati.

Penghentian penerbangan domestik ini, disebut pihak Pemprov Jabar karena keterbatasan armada dari maskapai yang sebelumnya melayani di Bandara Kertajati, yakni Lion Air, Super Air Jet, Citilink, Air Asia dan Malaysia Airlines, serta okupansi di bandara tersebut yang rendah.

Meskipun demikian, Bandara Kertajati masih melayani satu penerbangan internasional menuju Singapura yang terbang tiap Selasa dan Sabtu oleh maskapai Scoot.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |