Jakarta (ANTARA) - Media dengan pendekatan jurnalisme solusi penggerak semesta dunia usaha, yakni bernama SUAR, resmi diluncurkan kepada publik melalui acara bertajuk "Menyalakan SUAR" di Jakarta, Kamis (21/8).
Dipimpin oleh Sutta Dharmasaputra, jurnalis senior yang telah lama dikenal melalui rekam jejaknya di dunia pers, SUAR mengusung visi yang berbeda dari kebanyakan media arus utama.
“Ketika banyak suara perlahan menghilang, SUAR justru ingin menjadi tempat bagi suara-suara yang perlu didengar terutama dari kalangan pelaku usaha, komunitas, dan pemikir independen,” kata Sutta.
Di tengah derasnya arus informasi dan meningkatnya ancaman misinformasi global, menurut dia, sebuah inisiatif media baru lahir untuk menjawab tantangan tersebut. Mengusung nama SUAR, dia mengatakan media ini hadir dengan visi menyinari jalan para pelaku usaha melalui informasi yang relevan, mendalam, dan berorientasi pada solusi.
"Kami menyuguhkan cara, strategi, dan inspirasi nyata yang bisa diterapkan oleh pelaku usaha dari berbagai level, mulai dari UMKM hingga perusahaan yang telah mapan,” kata dia.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pilihan yang diambil SUAR itu penting di tengah ketidakpastian perekonomian global. Indonesia selalu menjadi kekuatan ekonomi dunia sehingga Indonesia tidak boleh hanya mengandalkan resources nya tapi dengan nilai tambah.
"Pasca tarif Trump, negara lain itu juga sedang bebenah. Contohnya Vietnam yang sedang lalukan deregulasi. Jumlah pemda dipotong itu jadi bagian dari deregulasi sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi," kata Airlangga.
Ketua Dewan Pers Komaruddin Hidayat menyambut baik kehadiran SUAR. Menurut Komaruddin saat ini banyak keluh kesah dalam dunia pers karena banyak pekerja media yang terkena PHK.
"Hadirnya SUAR bisa menjadi semangat bagi orang untuk termotivasi sampai di tujuan masing-masing," kata Komaruddin.
Di sisi lain, sia mengingatkan agar informasi-informasi yang diberikan kepada publik tidak boleh keliru. Karena, kata dia, kebutuhan orang terhadap informasi saat ini, layaknya orang membutuhkan makan dan minum.
"Karena orang pertama kali bangun tidur yang dicari adalah HP, berita hari itu. Informasi salah bisa menjadi masyarakat menjadi sakit," katanya.
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.