Natuna (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur Batu Hitam, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau menggunakan beras premium untuk nasi pada program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Koordinator Badan Gizi Nasional (BGN) Wilayah Kabupaten Natuna Lutshia Widi Febiana dikonfirmasi dari Natuna, Kamis, mengatakan selain beras, seluruh bahan makanan lain yang digunakan dalam setiap menu juga berasal dari bahan premium. Beras premium adalah beras dengan tingkat patahan tidak lebih atas 15 persen.
Baca juga: MBG jadi peluang hidup bagi masyarakat di Natuna
Menurutnya, SPPG Batu Hitam selalu mematuhi aturan terkait penyajian serta komposisi gizi pada setiap menu makanan. Bahkan, perhatian khusus juga diberikan pada aspek kebersihan dapur.
“Sebelum memasuki area dapur, seluruh relawan (pekerja) wajib menggunakan alat pelindung diri (APD), seperti masker, hairnet, sarung tangan, dan apron masak,” ujar dia.
Ia menjelaskan proses memasak dibagi menjadi dua shift. Shift pertama dimulai pada pukul 01.00 WIB dini hari. Shift ini untuk makanan yang akan didistribusikan pada pagi hari. Sementara shift kedua dimulai pukul 07.00 WIB untuk makanan yang akan dibagikan pada siang hari.
“Protein hewani dan nabati dimasak pada pukul satu malam, setelah itu baru dilanjutkan dengan memasak sayur. Untuk distribusi siang, protein dimasak pada pukul 07.00–08.00 pagi, kemudian dilanjutkan dengan memasak sayur,” ucap dia.
Ia menambahkan pendistribusian makanan selalu dilakukan tepat waktu agar makanan bisa segera dikonsumsi. Hal ini penting karena jika terlambat, makanan berpotensi basi.
Baca juga: Natuna perluas Program MBG kelompok 3B untuk turunkan stunting
Baca juga: Pemkab Natuna siapkan 10 lokasi SPPG untuk program MBG
“Makanan berpotensi basi apabila setelah dua jam tidak segera dikonsumsi oleh penerima manfaat,” ujar dia.
Selain menjaga mutu bahan pangan, SPPG Batu Hitam juga memperhatikan cita rasa makanan yang disajikan. Setiap SPPG telah menugaskan seorang ahli gizi yang bertugas memastikan kualitas, keamanan, dan kelayakan bahan pangan.
Untuk di Natuna, lanjut dia, baru SPPG Batu Hitam yang beroperasi.
“Untuk menjaga rasa makanan, ahli gizi selalu mencicipi makanan sebelum dikemas,” ucap dia.
Pewarta: Muhamad Nurman
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.