Natuna (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Air Asuk, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau memanfaatkan pompong atau perahu tradisional nelayan untuk menyalurkan menu makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) ke sekolah-sekolah penerima manfaat.
Koordinator Wilayah Badan Gizi Nasional (BGN) Kabupaten Kepulauan Anambas Sahril dikonfirmasi dari Natuna, Senin, mengatakan hingga saat ini baru terdapat satu SPPG yang resmi beroperasi di wilayah Anambas, yakni SPPG Air Asuk, Kecamatan Siantan Tengah.
Melalui SPPG tersebut, BGN menyalurkan makanan bergizi kepada 557 penerima manfaat kelompok pelajar yang tersebar di tujuh sekolah, mulai dari jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA).
Dia menjelaskan distribusi menggunakan pompong untuk menjangkau satu sekolah, yakni Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Air Sena yang berlokasi di wilayah pesisir dan hanya bisa diakses melalui jalur laut. Di sekolah ini, tercatat 73 siswa penerima manfaat MBG.
“Hanya SDN 3 Air Sena yang penyaluran harus menggunakan pompong, karena akses darat tidak tersedia. Untuk sekolah-sekolah lain, distribusi makanan dilakukan dengan kendaraan bermotor roda tiga,” ucap dia.
Meski baru satu SPPG yang beroperasi, pihaknya terus berupaya memperluas jangkauan penerima manfaat, tidak hanya di Kecamatan Siantan Tengah, tetapi juga di kecamatan lain di Kepulauan Anambas.
Baca juga: Cegah kasus keracunan, BGN latih ratusan petugas jamah makanan Mimika
Hal ini dilakukan mengingat program MBG salah satu prioritas nasional dalam peningkatan gizi anak usia sekolah.
Berdasarkan hasil pemetaan bersama Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas dan satuan kerja terkait dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU), dibutuhkan sedikitnya 19 SPPG untuk mencukupi kebutuhan distribusi MBG di seluruh wilayah Anambas.
Dari jumlah tersebut, satu SPPG di Air Asuk sudah beroperasi, sedangkan dua lainnya, yakni SPPG Piabung, Kecamatan Palmatak dan SPPG Tarempa Barat, Kecamatan Siantan saat ini masih dalam tahap pembangunan.
“Masih ada 16 SPPG lain yang terus kami usahakan agar segera terealisasi. Salah satunya termasuk SPPG BGN yang sedang dalam proses pengusulan,” ujar dia.
Sahril menjelaskan Badan Gizi Nasional menghadapi tantangan cukup besar dalam merealisasikan MBG di Kabupaten Kepulauan Anambas, karena kondisi geografis daerah ini yang terdiri atas pulau-pulau terpisah.
Meski begitu, ia tetap optimistis kendala tersebut dapat diatasi apabila seluruh pihak dapat berkolaborasi dan mendukung pelaksanaan program.
“Kami sangat terbuka bagi yayasan maupun pihak lain yang ingin berkontribusi dalam program ini. Dengan koordinasi dan kerja sama yang baik, kami yakin seluruh SPPG yang dibutuhkan dapat segera terbangun di berbagai titik di Kepulauan Anambas,” ujar dia.
Baca juga: BGN perkuat pengawasan SPPG, jaga kualitas Program MBG
Baca juga: BGN salurkan makanan bergizi untuk warga terdampak banjir di Denpasar
Baca juga: Asosiasi pengusaha dukung rekomendasi MUI soal jaminan halal MBG
Pewarta: Muhamad Nurman
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.