Jakarta (ANTARA) - Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) mendorong peningkatan produktivitas petani dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sawit di Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui perlindungan asuransi kecelakaan diri secara gratis selama satu tahun.
Ketua SPKS Indonesia Sabarudin mengatakan upaya itu bersama Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Sultra dengan menggandeng PT Asuransi Jasindo.
"Melalui kolaborasi ini, SPKS dan Hipmi memberikan perlindungan asuransi kecelakaan diri secara gratis selama satu tahun bagi para petani kelapa sawit," ujar Sabarudin dalam keterangan, di Jakarta, Jumat.
Menurutnya dalam lima tahun terakhir, industri perkebunan sawit telah menjadi tulang punggung ekonomi bagi sebagian masyarakat di berbagai daerah.
“Untuk itu dibutuhkan dukungan sektor perkebunan kelapa sawit, terutama pada peningkatan produktivitas, pengoptimalan pemanfaatan lahan, serta peningkatan sumber daya manusia dalam pengelolaan budi daya kelapa sawit yang baik dan berkelanjutan,” katanya lagi.
Selain program asuransi, SPKS dan Hipmi menggagas pelatihan pembenihan sawit bagi UMKM dan koperasi guna mendukung akses petani Sultra terhadap bibit sawit unggul dan berkualitas secara berkelanjutan.
Ketua Umum BPD Hipmi Sultra Triawan Rizbar Taha menyampaikan sektor kelapa sawit memiliki prospek yang sangat menjanjikan di wilayah tersebut.
"Hipmi berpandangan tanaman kelapa sawit telah menjadi investasi menjanjikan, termasuk di Sulawesi Tenggara," katanya pula.
Dia menyebutkan berdasarkan data Simdata Sultraprov 2024, sebanyak 11.337 kepala keluarga (KK) terlibat budi daya sawit di Sultra, mayoritas petani kecil dan UMKM yang belum terjangkau program pendampingan dan perlindungan memadai.
"Hipmi memandang kunci utama penguatan industri sawit nasional terletak pada pemberdayaan petani dan kelembagaan yang menaungi mereka, seperti koperasi dan kelompok tani," kata Triawan.
Selain mendukung dari sisi hulu, seperti pembibitan dan perawatan tanaman, Hipmi juga mendorong UMKM sawit untuk menghasilkan produk turunan yang bernilai tambah, inovatif, dan berdaya saing tinggi.
Melalui program-program seperti ini, Hipmi menunjukkan komitmennya dalam memperkuat peran pengusaha muda di sektor strategis seperti kelapa sawit-tidak hanya sebagai pelaku usaha, tapi juga sebagai penggerak kemajuan ekonomi nasional.
Asuransi yang diberikan mencakup perlindungan kecelakaan, cacat tetap, hingga pengobatan, sebagai kontribusi nyata Hipmi dalam memperkuat sektor sawit rakyat, khususnya petani kecil dan UMKM di berbagai wilayah di Sultra.
Kepala Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra La Ode Muhammad Rusdin Jaya menekankan pentingnya posisi petani dan kelembagaan tani dalam penguatan industri sawit nasional.
"Petani dan kelompok tani merupakan poin penting dalam desain besar penguatan industri kelapa sawit Indonesia," kata La Ode.
Tak hanya petani individual, kelembagaan petani sangat penting dalam program pertanian, apalagi pelaku usaha sawit masih didominasi petani skala kecil seperti keluarga petani dan UMKM sawit.
Baca juga: SPKS dorong dana pungutan ekspor sawit lebih banyak bantu petani
Baca juga: Gapki-SPKS kerja sama dukung petani menuju kemandirian ekonomi
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.