SPHPN 2024, 26,9 persen perempuan alami kekerasan karena keuangan

4 days ago 3
Fakta bahwa cukup banyak kekerasan terjadi tanpa pemicu spesifik, memperlihatkan bahwa kekerasan adalah pola perilaku, bukan beraksi sesaat

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menyebut sebanyak 26,9 persen perempuan mengalami kekerasan akibat masalah keuangan, diikuti oleh 15,8 persen yang terjadi tanpa alasan tertentu, serta 11,4 persen yang terjadi ketika pasangan mabuk.

"Temuan survei 26,9 persen perempuan mengalami kekerasan akibat masalah keuangan, diikuti oleh 15,8 persen yang terjadi tanpa alasan tertentu, serta 11,4 persen yang terjadi ketika pasangan mabuk. Fakta bahwa cukup banyak kekerasan terjadi tanpa pemicu spesifik, memperlihatkan bahwa kekerasan adalah pola perilaku, bukan beraksi sesaat," kata Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan Kementerian PPPA Desy Andriani di Jakarta, Kamis.

Pada peluncuran Hasil Analisis Mendalam Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) 2024 dipaparkan bahwa satu dari sepuluh perempuan di Indonesia selama hidupnya pernah mengalami kekerasan fisik dan/atau seksual oleh pasangan.

Baca juga: Hasil SPHPN 2024, satu dari 10 perempuan alami kekerasan oleh pasangan

Selain kekerasan fisik dan seksual, lanjutnya, perempuan Indonesia juga menghadapi berbagai bentuk kekerasan lainnya.

"Hampir satu dari dua perempuan pernah mengalami setidaknya satu bentuk kekerasan oleh pasangan selama hidupnya, yang juga mencakup kekerasan psikologis seperti kekerasan emosional, kekerasan ekonomi, maupun pembatasan perilaku," kata Desy Andriani.

Ia mengatakan kekerasan psikologis merupakan bentuk kekerasan yang paling banyak dialami perempuan, dengan pembatasan perilaku sebagai bentuk yang paling dominan.

"Temuan ini menunjukkan bahwa banyak perempuan hidup dalam relasi yang penuh kontrol dan tekanan emosional, meskipun tidak selalu meninggalkan luka secara fisik," kata Desy Andriani.

Baca juga: SPHPN 2024 menunjukkan kekerasan terhadap perempuan di Indonesia turun

Baca juga: KemenPPPA luncurkan hasil survei SPHPN dan SNPHAR 2024

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |