Jakarta (ANTARA) - Kiper Inter Milan Yann Sommer membahas penyelamatan "spesial" yang dilakukannya terhadap tembakan Lamine Yamal setelah membawa timnya mengatasi Barcelona dalam laga semifinal Liga Champions yang dramatis, Rabu dini hari WIB.
"Tim melakukan sesuatu yang luar biasa malam ini. Penyelamatan terakhir dari Lamine adalah yang paling spesial. Dia pemain hebat yang selalu mencoba menusuk dan menembak. Saya sangat senang bola itu tidak masuk. Pertandingan ini menunjukkan kami percaya sampai akhir," kata Sommer dikutip dari Sky Italia.
Sommer melakukan penyelamatan krusial pada menit ke-114 dengan menepis tembakan melengkung Yamal hanya dengan sentuhan ujung jari.
Gol dari Davide Frattesi di masa tambahan waktu memastikan kemenangan Inter 4-3 di San Siro dan tiket menuju final.
Itu adalah salah satu dari tujuh penyelamatan Sommer dalam pertandingan yang berlangsung sengit, di mana Inter akhirnya menang agregat 7-6 setelah dua laga penuh ketegangan.
Sommer juga menyoroti perjuangan keras tim, terutama momen gol penyama kedudukan Francesco Acerbi di menit ke-93 yang memaksa laga berlanjut ke perpanjangan waktu.
Baca juga: Hansi Flick: Barcelona gagal ke final, tapi kami akan kembali
Inter sebelumnya sempat dua kali membuang keunggulan di leg pertama yang berakhir 3-3 di Camp Nou. Di San Siro, Lautaro Martinez dan Hakan Calhanoglu membawa Inter unggul lebih dulu sebelum Eric García dan Dani Olmo menyamakan skor.
Raphinha sempat membuat Barcelona memimpin untuk pertama kalinya di menit ke-87, namun Acerbi membawa pertandingan ke babak tambahan. Gol Frattesi di perpanjangan waktu akhirnya memastikan kemenangan bagi Inter.
Pelatih Simone Inzaghi memuji Barcelona sebagai lawan yang sangat tangguh dan menyebut perjuangan Inter selama dua leg sebagai kunci keberhasilan.
"Kita harus memuji Barcelona juga karena mereka adalah lawan yang sangat kuat," ujar Inzaghi.
"Butuh Inter yang luar biasa untuk bisa mencapai final. Saya sangat bangga dan senang menjadi pelatih mereka. Mereka memberikan segalanya di lapangan. Mereka pantas merayakan kesuksesan ini di stadion ini bersama para fans yang luar biasa."
Baca juga: Frattesi dan Dumfries luapkan emosi setelah bawa Inter ke final
Inzaghi menambahkan bahwa kondisi skuadnya tidak ideal menjelang laga ini, dengan Lautaro, Denzel Dumfries, dan Marcus Thuram baru pulih dari cedera, sementara Frattesi bahkan tidak berlatih sehari sebelumnya.
"Mereka tidak dalam kondisi 100 persen, jadi kami harus mengandalkan hati untuk melewati setiap rintangan," tambah dia.
Kemenangan ini membawa Inter ke final Liga Champions kedua dalam tiga tahun terakhir. Mereka akan menghadapi pemenang antara Arsenal dan Paris Saint-Germain di final yang digelar di Munich pada 31 Mei.
Inzaghi menegaskan bahwa timnya telah menunjukkan kemajuan signifikan dibandingkan final dua tahun lalu saat mereka kalah dari Manchester City.
"Kami sudah berkembang dalam dua tahun terakhir. Yang terpenting adalah perjalanan musim ini. Setelah mengalahkan Bayern Munich dan Barcelona, siapa pun lawannya di final nanti, itu pasti akan menjadi pertandingan yang hebat," tutup Inzaghi.
Baca juga: Inter Milan melaju ke final berkat kemenangan 4-3 atas Barcelona
Baca juga: Ousmane Dembele bugar untuk pertandingan PSG kontra Arsenal
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025