Soal kasus TBC, Pramono: Belum perlu ditanggapi berlebihan

4 hours ago 4

Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menyebutkan kenaikan kasus penyakit Tuberkulosis (TBC) belum perlu ditanggapi berlebihan.

"Saya mendapatkan laporan dari 1-2 hari ini memang di Jakarta sedang mengalami kenaikan apa? TBC-nya, tapi belum perlu kemudian ditanggapi berlebihan," katanya saat ditemui di Jakarta, Sabtu.

Pramono beralasan pihaknya telah berupaya mengatasi TBC dengan meluncurkan "Pasukan Putih". Kemudian JakCare dan juga JakAmbulans pada Rabu (14/5).

"Dan kemarin (Jumat) mereka sudah mulai turun tangan ke lapangan. Boleh dicek terutama di Jakarta Timur, Jakarta Selatan," katanya.

Baca juga: Masyarakat diimbau periksa kesehatan untuk cegah Tuberkulosis

Pramono berharap "Pasukan Putih" menjadi garda terdepan dalam mendeteksi secara dini TBC di Jakarta.

"Pasukan Putih" merupakan relawan yang dibentuk oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memberikan layanan kesehatan gratis untuk masyarakat. "Pasukan Putih" ini sepenuhnya bekerja untuk memberikan dukungan kesehatan yang ada di Jakarta.

"Tentunya semua penyakit termasuk TBC. Karena memang TBC sedang ada dan kita sedang menangani itu," kata katanya saat dijumpai di Jakarta Pusat, Rabu (14/5).

Baca juga: Sebagian besar pasien Tuberkulosis usia produktif

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati mengatakan, kasus TBC di Jakarta memang cukup tinggi.

Salah satunya di Jakarta Timur. Berdasarkan data, terdapat 2.645 warga yang terjangkit TBC selama periode Januari-Maret 2025.

Ani menjelaskan, pengendalian TBC kini dilakukan berbasis komunitas yang melibatkan tenaga kesehatan hingga kader warga. Bahkan Jakarta sudah memiliki 274 RW yang statusnya sudah siaga TBC.

"Pasukan Putih" akan bekerjasama dengan ibu-ibu yang fungsinya sebagai kader TB untuk terus melakukan penemuan kasus. "Setelah penemuan kasus, mengedukasi masyarakat yang kontak erat dengan penderita TBC untuk mau diperiksa," kata Ani.

Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |